Ambon, 8/2 (Antara Maluku) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik dimana pertumbuhan tahun lalu 5,02 persen dan stabilitas ekonomi, politik, serta keamanan relatif baik sehingga membuat Indonesia dihormati orang.

"Ekonomi kita sebenarnya sudah mulai menurun sejak tahun 2012 tetapi jangan orang berpikir dia menurun, masalah pokoknya adalah efisiensi, produktivitas, dan disiplin kita sendiri sehingga sekarang kita perbaiki ini," kata Menko di Ambon, Rabu.

Penjelasan Menko Kemaritiman disampaikan dalam seminar nasional Rancangan Undang-Undang tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah wilayah kepulauan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Menurut Menko, tingkat pengangguran dan kemiskinan yang kian membaik juga memberikan indikasi Indonesia mampu mengelola ekonominya secara baik,

"Kondisi utang luar negeri kita rendah, nomor empat dari bawah dan hanya 27 persen dari PDB, dan ini juga merupakan utang produktif artinya digunakan untuk pembangunan dan membayar subsidi atau bunga subsidi, contohnya membangun jalan kereta api Jakarta-Surabaya, pelabuhan, dan sebagainya," jelas Menko Kemaritiman.

Secara global, ekonomi dunia masih dalam keadaan stagnan dan mau tidak mau tetap akan berpengaruh terhadap Indonesia sehingga diperlukan ekstra kerja keras dalam menghadapinya.

Krisis Timur Tengah sangat penting karena sekarang pertikaian di sana kapan selesainya karena ada Alkaidah, ISIS, Hisbullah, dan sebagainya yang lebih dari sembilan faksi terus bertikai.

Situasi ini membuat besarnya gelombang pengungsi ke negara-negara Eropa dan dampaknya terhadap Uni Eropa yang sekarang mulai goyang dan itu sebanding dengan jumlah teroris yang di sana.

Misalnya di Jerman ada 500 ribu pengungsi dan turut mengguncang keamanan serta perekonomian mereka sehingga ada beberapa negara yang sekarang lebih bersikap protektif seperti Maria Le Pent dari Perancis, disusul Belanda, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Kondisi ini mengakibatkan ketidakpastian di dunia karena banyaknya pengungsi dan sekarang kita lihat ada perubahan geo ekonomi dunia karena penemuan sumber gas kemudian teknologi yang berkembang," ujarnya.

Misalnya energi alternatif makin murah biayanya sehingga fosil energi itu permintaannya makin berkurang, impor gas dan minyak Amerika Serikat juga berkurang dan dampaknya kepentingan mereka di Timur Tengah juga berkurang.

Karena sebelumnya mereka melihat cadangan strategis energi ada di Timteng dan bisa mengeluarkan 3 triliun dolar AS untuk bisa tetap menguasai kawasan itu, namun sekarang terjadi perubahan dan karena mereka tidak tergantung lagi pada energi fosil disamping penemuan teknologi.

Contohnya solar sel seharga 13 sen per satu kilo gram hour turun menjadi 3 sen karena kemajuan teknologi.

"Sekarang pemerintah Indinesua membuat energi arus laut di Pulau Alor yang potensinya bisa mencapai 300 MW tetapi kita baru memulai dengan 30 MW dan biayanya 15 sen per kilo gram hours," katanya.

Menko Kemaritiman juga meminta anak-anak muda untuk lebih maju dalam penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan karena saat ini negara-negara Skandinavia sudah mulai membuat ambasador technology dimana mereka menjadikan dubesnya untuk masalah-masalah teknologi demi mengejar kemajuan.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017