Ambon, 8/3 (Antara Maluku) - Harga minyak goreng curah yang ditawarkan para pedagang di pasar Batumerah, Kota Ambon hingga kini masih tetap normal.
Pantauan Antara pada Rabu pagi, pedagang memasang harga minyak goreng curah Rp12.500/kg.
"Itu harga normal," kata Inang, agen pemasok minyak goreng curah di pasar Batumerah.
Ia mengaku selama ini menerima pasokan dari Pulau Jawa.
Pasokan minyak goreng curah itu dalam kemasan drum ukuran 200 liter, setelah tiba di Ambon baru dituangkan dalam jerigen yang berukuran 20 liter, kemudian dituangkan lagi ke plastik-plastik yang ukurannya satu kilogram untuk dipasarkan.
"Ada beberapa pedagang yang selalu membeli dari saya untuk dipasarkan kembali dalam ukuran eceran satu kilogram," ujarnya.
Dia mengatakan, selain menjual minyak goreng curah, ia5 juga menjual minyak goreng kemasan Bimoli dengan harga Rp15.000/liter.
Dia mengatakan, kalau minyak goreng kemasan seperti Bimoli, Fortun dan lainnya tidak bisa di pisahkan lagi, sebab tinggal memasan saja dari pengusaha yang memasok ke Ambon sebab sudah dalam kemasan, ada yang ukuran satu liter, satu gen ukuran lima liter yang dikemas dalam dos kartun.
Inang menambahkan, beberapa tahun lalu ada minyak goreng yang dimasak sendiri oleh masyarakat lokal seperti dari Desa Latuhalat yang dijual dengan ukuran botol bir.
Namun sekarang sudah tidak terlihat lagi, sebab banyak minyak goreng pabrik yang sdudah beredar dengan harga yang terjangkau, selain itu masyarakat juga ada yang memilih menjual buah kelapa langsung ke pasar lebih menguntungkan dari pada mengolah jadi minyak goreng.
"Padahal minyak goreng masak sendiri sangat menguntungkan, sebab bisa juga dijadikan obat gosok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Pantauan Antara pada Rabu pagi, pedagang memasang harga minyak goreng curah Rp12.500/kg.
"Itu harga normal," kata Inang, agen pemasok minyak goreng curah di pasar Batumerah.
Ia mengaku selama ini menerima pasokan dari Pulau Jawa.
Pasokan minyak goreng curah itu dalam kemasan drum ukuran 200 liter, setelah tiba di Ambon baru dituangkan dalam jerigen yang berukuran 20 liter, kemudian dituangkan lagi ke plastik-plastik yang ukurannya satu kilogram untuk dipasarkan.
"Ada beberapa pedagang yang selalu membeli dari saya untuk dipasarkan kembali dalam ukuran eceran satu kilogram," ujarnya.
Dia mengatakan, selain menjual minyak goreng curah, ia5 juga menjual minyak goreng kemasan Bimoli dengan harga Rp15.000/liter.
Dia mengatakan, kalau minyak goreng kemasan seperti Bimoli, Fortun dan lainnya tidak bisa di pisahkan lagi, sebab tinggal memasan saja dari pengusaha yang memasok ke Ambon sebab sudah dalam kemasan, ada yang ukuran satu liter, satu gen ukuran lima liter yang dikemas dalam dos kartun.
Inang menambahkan, beberapa tahun lalu ada minyak goreng yang dimasak sendiri oleh masyarakat lokal seperti dari Desa Latuhalat yang dijual dengan ukuran botol bir.
Namun sekarang sudah tidak terlihat lagi, sebab banyak minyak goreng pabrik yang sdudah beredar dengan harga yang terjangkau, selain itu masyarakat juga ada yang memilih menjual buah kelapa langsung ke pasar lebih menguntungkan dari pada mengolah jadi minyak goreng.
"Padahal minyak goreng masak sendiri sangat menguntungkan, sebab bisa juga dijadikan obat gosok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017