Ambon, 22/3 (Antara Maluku) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku, Ismail Usemahu mengatakan ketersedian potensi dan sumber air permukaan di Kota Ambon terus mengalami penurunan setiap tahun..

"Ketersediaan air terkait dengan kualitas dan kuantitasnya, khususnya air permukaan, di Kota Ambon tiap tahun mengalami penurunan," katanya, di Ambon, Rabu.

Menurut Ismail, penurunan tersebut disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan yang tidak memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan, seperti menebang pepohonan secara sembarangan, membangun pemukiman di kawasan perbukitan serta bantaran sungai dan kali.

Tak hanya menyebabkan potensi dan sumber air bersih terus berkurang. Hal itu juga menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor saat musim penghujan.

Selain itu, sungai di Ambon, yakni Wairuhu, Waibatumerah, Waitomu, Pohon Puleh, dan Batu Gantung telah tercemari sampah maupun limbah yang dibuang oleh masyarakat setempat.

Karenanya, masyarakat diharapkan untuk lebih peduli dengan pengelolaan air lanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan, agar sumber air bersih lebih terpelihara.

"Pelaksanaan pembangunan harus melihat kelestarian lingkungan. Kami melihat masyarakat masih membuang limbah pada sungai yang kemudian bermuara ke laut. Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan itu" katanya.

Terkait pelestarian potensi dan sumber air bersih tetap stabil, Dinas PU Maluku melalui program Ambon Flood Control pada 2017 akan membangun embung atau wadah penampung air di kawasan Gunung Nona.

Pembangunan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan lebih banyak air tanah, sehingga deposit air di Kota Ambon bisa kembali normal.

"Kita perlu membangun embung agar air pada saat musim hujan tidak langsung mengalir ke sungai atau ke laut tapi tertampung," tandas Ismael.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017