Ambon, 18/4 (Antara Maluku) - Badan Perencanaan Pembangunan Kota dan Litbang kota Ambon mengusulkan tambahan tenaga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.

"Jumlah tenaga pendamping pada Program Keluarga Harapan di kota Ambon sangat minim, karena itu kami telah mengusulkan penambahan ke Kementerian desa," kata Kabid Ekonomi Sosial Budaya pada Bappekot dan Litbang Kota Ambon, Chris Tukloy, Selasa.

Menurut dia, usulan penambahan tenaga pendamping telah sampaikan ke pihak Kementerian Desa. Saat ini jumlah keluarga sangat miskin (KSM) di Ambon sebanyak 4.000 Kepala Keluarga (KK), sehingga diperlukan pendataan yang lebih akurat, agar semua warga miskin bisa merasakan program.

Tenaga pendamping yang bertugas saat ini berjumlah 22 orang yang tersebar di lima kecamatan, tetapi ada kecamatan yang memiliki penduduk yang cukup banyak sehingga perlu tambahan pendamping.

"Jumlah tenaga pendamping di Kecamatan Sirimau delapan orang, Nusaniwe enam orang, Teluk Ambon tiga, Baguala empat, dan kecamatan Leitimur Selatan satu orang," katanya.

Chris menjelaskan, tahun 2015 jumlah tenaga pendamping untuk program ini sebanyak 20 orang, kemudian di tahun 2016 ada penambahan dua tenaga, tetapi masih dirasakan minum sehingga di tahun 2017 diusulkan untuk penambahan.

"Jumlah pendamping sedikit,sedangkan tugas mereka adalah mendata KSM di Ambon, untuk itu tahun ini kita usulkan ada penambahan lagi," ujarnya.

Diakuinya, beban tugas yang tinggi dan wilayah yang cukup luas, membuat pemerintah perlu menambah lagi tenaga pendamping, karena saat ini setiap pendamping menangani 250 KK.

"Jumlah penduduk di Ambon yang cukup banyak, kami optimis adanya penambahan petugas oleh pemerintah pusat," tandasnya.

Chris berharap, seluruh keluarga miskin di kota Ambon dapat segera terdata, sehingga bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah lewat program PKH. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017