Langgur, Maluku Tenggara, 27/4 (Antara Maluku) - Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) terus mendorong warga daerah itu untuk mengembangkan usaha ternak sapi dan kerbau.

"Kami terus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beternak sapi ataupun kerbau demi meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Malra, Lamberta Pohwain di Langgur, Kamis.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat di kabupaten tersebut beternak sebagai pekerjaan sambilan semata, namun sekarang mulai nampak kesadaran untuk menekuni usaha itu dengan lebih serius.

Kesadaran itu, kata Lamberta, dapat dilihat dengan adanya swadaya masyarakat di Desa Mastur, yang mengubah lahan 10 hektare untuk dijadikan area peternakan dan kandang, dan telah menghasilkan 125 ekor sapi.

"Selain itu, Distan Malra juga telah menetapkan beberapa titik di wilayah kabupaten itu untuk dikembangkan sebagai peternakan sapi," katanya.

Lamberta mengungkapkan, populasi sapi di Malra saat ini tercatat berjumlah 1.464 ekor.

Ia mengakui ada beberapa hal yang menjadi kendala pengembangan peternakan sapi dan kerbau, di antaranya rumah potong hewan yang belum tersedia, pasar daging, serta kesadaran masyarakat akan gizi daging sapi.

"Masalah-masalah ini yang kami priotritaskan untuk dicarikan jalan keluarnya," katanya.

Ditanya tentang stok daging segar menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini, Lamberta menjamin ketersedian daging mencukupi, bahkan untuk Idul Fitri akan ada pasar murah untuk daging.

Sebelumnya, seorang pedagang dan pemilik tempat potong hewan, Hanafi, mengatakan ketersediaan daging segar sapi atau kerbau di Malra dan Kota Tual umumnya dipasok dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017