Jakarta, 18/5 (Antara Maluku) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyediakan sebanyak 10.000 buku untuk daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).

"Nanti, kami akan menyediakan 10.000 buku yang disebar di setiap provinsi daerah 3T," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di sela acara peringatan Hari Buku Nasional 2017 di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Ia berharap upaya itu dapat meningkatkan budaya baca buku di tengah masyarakat yang tinggal di daerah 3T, sekaligus memperkenalkan budaya masyarakat yang berbeda antara satu dan lainnya. 

"Diharapkan juga akan tumbuh toleransi," ucapnya.

Diungkapkan menteri, program tersebut merupakan salah satu cara untuk mempercepat literasi bagi warga Indonesia dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional 2017.

Muhadjir menjelaskan, penyebaran puluhan ribu buku ini sangat penting, mengingat masih rendahnya minat baca anak-anak saat ini. Tantangan ke depan tentu akan semakin berat jika tidak segera dicarikan solusinya sedari dini.

Untuk mendorong minat baca anak-anak, lanjut Muhadjir, pemerintah akan memperbanyak jumlah buku bacaan di sekolah-sekolah, baik yang berkategori mata pelajaran ataupun bukan.

"Nanti juga mungkin akan ada program afirmasi dari pemerintah terhadap buku-buku yang kurang laku di pasaran, namun memiliki peranan yang penting bagi bangsa," tutur Muhadjir.

Terkait peredaran buku yang masih berseberangan dengan nilai-nilai kebangsaan, Muhadjir mengatakan pemerintah membutuhkan peran serta masyarakat karena yang bersangkutan termasuk kategori bukan buku mata pelajaran.

Peran aktif masyarakat untuk melaporkannya, kata Muhadjir, akan direspon dan ditanggapi secara cepat oleh pemerintah.

"Kalau kita sendiri yang mengontrol maka sangat tidak mungkin, masyarakat harus kooperatif dengan pemerintah," tukasnya.

Pewarta: Indriani

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017