Ternate, 6/6 (Antara Maluku) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara (Malut) menggandeng Polda setempat untuk membangun kerja sama dalam mengantisipasi peredaran uang palsu (upal) saat Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri.

"Dengan meningkatnya perputaran rupiah di bulan Suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri nanti, menjadi kesempatan emas bagi pelaku pengedar upal dalam melancarkan aksinya, sehingga mengantisipasi hal tersebut, seluruh Perwakilan BI beserta jajaran Polri di daerah diinstruksikan menjalin kerja sama dalam rangka pengawasan peredaran rupiah di daerah-daerah termasuk provinsi Malut," kata Kapolda Malut, Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto di Ternate, Selasa.

Dia mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari instruksi Kapolri Jendral Tito Karnavian dalam rapat bersama Gubernur BI yang diikuti oleh seluruh kepala BI dan Kapolda se-Indonesia melalui video conference.

Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto didampingi Kepala BI Perwakilan Maluku Utara Dwi Tugas Waluyanto usai rapat yang berlangsung di rupatama Mapolda Malut mengatakan, pihaknya akan membantu pihak Bank dalam pengawalan peredaran uang hingga ke pelosok-pelosok daerah, termasuk mengawasi peredaran uang di sejumlah perusahaan jasa pengiriman uang.

"Polri akan selalu siap melakukan pengawalan uang itu sampai ke pulau-pulau yang paling jauh," kata Kapolda.

Kesempatan yang sama Dwi Tugas Waluyanto mengatakan, dalam rapat bersama jajaran Polri ini ada tiga yang dibahas termasuk antisipasi upal, yakni terkait pengadaan uang, sistem pembayaran, serta satuan tugas (satgas) stabilisasi harga yang dibentuk Polri.

Sedangkan, terkait pengawasan upal meski di Malut belum banyak perusahaan jasa pengiriman uang namun antisipasi peredaran upal tetap harus ditingkatkan.

"Sehingga, diharapkan bisa bekerja sama dengan daerah yang merupakan gabungan dari beberapa instansi maupun pihak swasta yang tergabung dalam satu tim," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017