Ternate, 22/6 (Antara Maluku) - Warga Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) dalam tiga hari terakhir mengalami krisis air bersih pascahujan deras yang mengguyur daerah itu beberapa hari lalu.

Direktur PDAM Kabupaten Halsel, Yuslan Garwan dihubungi dari Ternate, Rabu, mengakui ada kerusakan sejumlah fasilitas akibat tersapu banjir.

"Ada sejumlah titik seperti di Jambatan Sungaira, Jembatan Tembal dan Jembatan Mandaong maupun Instalasi induk di Papaloang terkena banjir. Akibatnya pipa yang terpasang di jembatan-jembatan tersebut rusak dan membuat aliran air bersih tersumbat," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk memperbaiki, sehingga pipa jalur Marabose sudah bisa diatasi dan airnya sudah kembali normal.

Menurut Yuslan, kondisi alam yang kurang bersahabat belakangan ini sering memicu masalah.

Ia menambahkan, ada beberapa fasilitas tambahan yang sudah disiapkan seperti tambahan sumur di Tembal yang sudah rampung dan tinggal menunggu difungsikannya trafo oleh pihak PLN.

Begitu juga dengan IPA yang dibangun di Sungaira yang sudah hampir rampung namun masih bergantung dengan air kali.

"Kami sudah usulkan pembuatan dua sumur tambahan, hanya saja di tolak Pemda. Kalau saja dipenuhi, tidak mungkin krisis air bersih sampai terjadi," katanya.

Karena itu, lanjutnya, PDAM Halsel sudah mengupayakan melalui anggaran dari pusat. Namun demikian, pengoperasian dua sumur tersebut masih harus menunggu pemasangan trafo oleh PLN.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017