Ambon, 4/7 (Antara Maluku) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Ambon akan menyeleksi dengan ketat peserta Bintang Radio Indonesia 2017 di daerah itu untuk maju ke tingkat nasional.
"Kemarin saat pertemuan dengan juri, kami berkomitmen untuk betul-betul objektif dalam penilaian agar Bintang Radio Indonesia tingkat Kota Ambon yang dilahirkan berkualitas," kata Aty Makmara, Ketua Panitia Bintang Radio Indonesia Kota Ambon, di Ambon, Selasa.
Aty yang juga Kepala Seksi Liputan dan Olahraga LPP RRI Stasiun Ambon mengatakan Bintang Radio Indonesia tingkat Kota Ambon pernah melahirkan penyanyi-penyanyi kenamaan, yang tidak hanya populer di tanah air tapi juga mancanegara, seperti Broery Marantika, Bob Tutupoli, dan Zeth Lekatompessy.
Ia mengatakan seleksi akan dilaksanakan di Kota Ambon.
Ia mengatakan dalam kontes Bintang Radio Indonesia tingkat nasional selama lima tahun terakhir, finalis dari Ambon hanya mampu berada pada posisi tertinggi di juara harapan dua yang diraih oleh Julian Latuheru di Medan, pada 2012.
"Selama ini dari segi suara, orang Ambon tidak diragukan lagi, tapi sekarang ini sudah lebih ke entertain, bagaiamana ekspresi sang penyanyi, penguasaan panggung dan lainnya harus diperhatikan sehingga benar-benar terjual di pasar," katanya.
LPP RRI Stasiun Ambon menyertakan sekaligus dua orang mantan juara Bintang Radio tingkat Kota Ambon, Falantino Eryk Latupapua dan Selly Kalahatu sebagai juri mendampingi Edgar de Lima (pakar musik lokal) dalam kontes di daerah.
"Di petunjuk pelaksanaan (juklak) menegaskan untuk persyaratan juri, ketentuannya paling tidak salah seorangnya pernah juara Bintang Radio," katanya.
Mantan juara Bintang Radio Indonesia asal Ambon Nopri S. Lekahena mengatakan agar bisa menjadi juara di tingkat nasional, finalis dari Ambon harus dipersiapkan dengan matang, khususnya mental saat di atas panggung.
Ia mengatakan terkadang para finalis keliru dalam mempersiapkan diri, akibatnya kendati memiliki kualitas vokal yang bagus, sudah berlatih dengan matang, tapi tidak mampu tampil dengan baik di atas panggung karena grogi dan tertekan.
Belajar dari pengalamannya selama tiga kali mengikuti kontes Bintang Radio Indonesia di tingkat nasional, katanya, "perang urat syaraf" dan tekanan mental sudah dimulai sejak tahap registrasi.
Oleh karena itu, ujarnya, kesiapan agar emosionalnya kuat sudah harus dilakuan jauh-jauh hari.
"Finalis yang maju ke tingkat nasional sudah pasti memiliki kualitas vokal yang baik, mereka juga sudah berlatih dengan matang, tapi yang perlu diperhatikan dengan benar adalah mental, bagaimana penampilan kita nanti. Percaya diri itu penting tapi terlalu percaya diri juga berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Kemarin saat pertemuan dengan juri, kami berkomitmen untuk betul-betul objektif dalam penilaian agar Bintang Radio Indonesia tingkat Kota Ambon yang dilahirkan berkualitas," kata Aty Makmara, Ketua Panitia Bintang Radio Indonesia Kota Ambon, di Ambon, Selasa.
Aty yang juga Kepala Seksi Liputan dan Olahraga LPP RRI Stasiun Ambon mengatakan Bintang Radio Indonesia tingkat Kota Ambon pernah melahirkan penyanyi-penyanyi kenamaan, yang tidak hanya populer di tanah air tapi juga mancanegara, seperti Broery Marantika, Bob Tutupoli, dan Zeth Lekatompessy.
Ia mengatakan seleksi akan dilaksanakan di Kota Ambon.
Ia mengatakan dalam kontes Bintang Radio Indonesia tingkat nasional selama lima tahun terakhir, finalis dari Ambon hanya mampu berada pada posisi tertinggi di juara harapan dua yang diraih oleh Julian Latuheru di Medan, pada 2012.
"Selama ini dari segi suara, orang Ambon tidak diragukan lagi, tapi sekarang ini sudah lebih ke entertain, bagaiamana ekspresi sang penyanyi, penguasaan panggung dan lainnya harus diperhatikan sehingga benar-benar terjual di pasar," katanya.
LPP RRI Stasiun Ambon menyertakan sekaligus dua orang mantan juara Bintang Radio tingkat Kota Ambon, Falantino Eryk Latupapua dan Selly Kalahatu sebagai juri mendampingi Edgar de Lima (pakar musik lokal) dalam kontes di daerah.
"Di petunjuk pelaksanaan (juklak) menegaskan untuk persyaratan juri, ketentuannya paling tidak salah seorangnya pernah juara Bintang Radio," katanya.
Mantan juara Bintang Radio Indonesia asal Ambon Nopri S. Lekahena mengatakan agar bisa menjadi juara di tingkat nasional, finalis dari Ambon harus dipersiapkan dengan matang, khususnya mental saat di atas panggung.
Ia mengatakan terkadang para finalis keliru dalam mempersiapkan diri, akibatnya kendati memiliki kualitas vokal yang bagus, sudah berlatih dengan matang, tapi tidak mampu tampil dengan baik di atas panggung karena grogi dan tertekan.
Belajar dari pengalamannya selama tiga kali mengikuti kontes Bintang Radio Indonesia di tingkat nasional, katanya, "perang urat syaraf" dan tekanan mental sudah dimulai sejak tahap registrasi.
Oleh karena itu, ujarnya, kesiapan agar emosionalnya kuat sudah harus dilakuan jauh-jauh hari.
"Finalis yang maju ke tingkat nasional sudah pasti memiliki kualitas vokal yang baik, mereka juga sudah berlatih dengan matang, tapi yang perlu diperhatikan dengan benar adalah mental, bagaimana penampilan kita nanti. Percaya diri itu penting tapi terlalu percaya diri juga berbahaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017