Tual, 10/7 (Antara Maluku) - Wali Kota Tual Adam Rahayaan meninjau pelaksanaan operasi katarak yang digelar oleh Palang Merah (PMI) dan Komite Internasional Palang Merah (International Commitee of the Red Cross - ICRC) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maren Tual, Senin.

Adam Rahayaan meninjau langsung pelaksanaan operasi katarak yang diikuti oleh masyarakat Kota Tual, usai menghadiri upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-71.

Adam, yang didampingi Wakil Ketua PMI Provinsi Maluku John Ruhulessin, menyaksikan "screening" mata para pasien katarak yang berasal dari berbagai kecamatan di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, juga berbincang sebentar dengan mereka.

"Akses kesehatan di Tual, karena ini kota kepulauan, agak berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia. Tenaga dokter di tiga kecamatan terluar masih langka," kata Adam.

Ia mengatakan, sebagai daerah otonom yang terbilang baru, jangkauan terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat masih kurang, khususnya tenaga medis.

Saat ini Kota Tual hanya memiliki tiga dokter umum, satu dokter spesialis gigi dan satu dokter pegawai tidak tetap (PTT).

Sedangkan untuk fasilitas layanan kesehatan, meski belum memiliki bangunan rumah sakit yang representatif, sudah ada 15 Puskesmas yang tersebar di empat kecamatan.

"Kami sekarang dalam upaya pembangunan rumah sakit yang representatif, alhamdulillah masuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Provinsi Maluku untuk tahun ini, mudah-mudahan itu bisa secepatnya. Akan datang dokter spesialis anak, kandungan, penyakit dalam, anastesi, dan bedah dikirim oleh Kementerian Kesehatan," katanya.

Pelaksanaan operasi katarak oleh PMI dan ICRC di Tual melibatkan dua dokter spesialis mata, yakni Elna Anakotta dari RSUD dr. M. Haulussy Ambon dan Miranda Therik-Johannes dari RSUD Ba`a Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Selain operasi katarak, dalam baksos kesehatan yang digelar hingga 14 Juli 20017 tersebut juga akan dibagikan 300 kaca mata gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sedikitnya ada 334 orang yang diperiksa pada hari pertama, 29 orang lainnya menjalani operasi katarak, dan 163 orang mendapatkan kaca mata baca.

Wakil Ketua PMI Provinsi Maluku John Ruhulessin mengatakan masalah kesehatan bukan hanya katarak, tapi banyak hal yang menyangkut dengan kualitas hidup masyarakat.

PMI secara nasional memiliki dengan kepedulian dengan mencoba membantu pemerintah dalam upaya memberikan akses pelayanan kesahatan bagi masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang minim terhadap akses layanan tersebut.

Selain itu, pelaksanaan bakti sosial kesehatan di tengah-tengah masyarakat juga dimaksudkan untuk memberdayakan kapasitas anggota PMI, juga memasyarakatkan PMI.

"Dukungan pemerintah di sini sangat maksimal. Kami sedang melakukan `assesment` untuk wilayah yang lain, mungkin wilayah Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya, dengan `assesment` kita akan tahu gimana tingkat kebutuhannya," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017