Ambon, 17/7 (Antara Maluku) - Angka kemiskinan di provinsi Maluku menurun menjadi 18,45 persen pada Maret 2017 dibanding periode Desember 2016 yang sebesar 19,26 persen.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Maluku turun menjadi 18,45 persen. Tingkat kemiskinan ini menurun karena rata-rata nasional juga turun dari 10,7 persen pada Desember 2016 menjadi 10,64 persen pada Maret 2017," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Maluku Anthonius Sihaloho di Ambon, Senin.

Selain itu tingkat pertumbuhan ekonomi hingga Maret 2017 juga meningkat 6,19 persen dibanding 2016 yang hanya sebesar 5,76 persen.

Tingkat pengangguran menurun dari 9,93 persen menjadi 7,05 persen serta indeks pembangunan mengalami peningkatan dari 67,5 persen menjadi 67,6 persen.

Dia menegaskan, selama tahun 2017 pemerintah provinsi Maluku memprioritaskan program pembangunan di beberapa sektor penting terutama untuk yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di antaranya pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur dasar.

Selain itu percepatan penanggulangan kemiskinan dan pemgangguran, peningkatan iklim investasi, ketahanan pangan, penataan ruang pembangunan daerah tertinggal dan peningkatan reformasi birokrasi.

"Tiga dari delapan sektor tersebut menjadi unggulan dan tumpuan Pemprov Maluku untuk percepatan pembangunan yakni pendidikan, kesehatan dan pariwisata," katanya.

Di bidang pariwisata, ujarnya terdapat 15 lokasi wisata yang menjadi unggulan parawisata Maluku dan tersebar di beberapa daerah diantaranya Pulau Banda, objek wisata pantau Natsepa, Liang di Kabupaten Maluku Tengah, Namalatu, Santai beach di kota Ambon.

Selain itu, objek wisata Pasir Panjang dan Pulau Bair di Kabupaten Maluku Tenggara, Gunung Kerbau di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Air Babunyi di Kabupaten Buru Selatan.

"Masih banyak juga objek wisata unggulan dan alamiah terutama wisata pantai, selam dan mancing di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Tenggara Barat (MTB), MBD, Seram Bagian Barat (SBB) dan Pulau Buru yang diperkirakan ajkan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjunginya selama tahun 2017.

Khusus Pulau Banda yang kaya akan peninggalan abad ke 16 serta menjadi lokasi pembuangan tokoh proklamator Bung hatta dan sejumlah pejuang lainnya, saat ini sementara diproses bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadi destinasi wisata nasional.

Dia menambahkan, pariwsata menjadi salah satu sektor unggulan dan berperan besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Maluku.

"Kami akan terus mengupayakan agar tingkat kemiskinan dan pengangguran secara perlahan-lahan bisa menurun dan indeks pembangunan, pertumbuhan ekonomi terus meningkat demi kemajuan Maluku di masa mendatang," ujar Antonius.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017