Ambon (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena meminta seluruh pemerintah desa dan negeri (kelurahan) menggunakan dana desa untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.
"Saya minta seluruh pemerintah desa/negeri wajib menggunakan dana desa untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, karena ini kebijakan nasional yang harus kita laksanakan, " katanya saat Rapat Koordinasi Teknis Percepatan penurunan kemiskinan dan pencegahan kemiskinan ekstrem di Kota Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi minimal 100 orang melalui program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu dapat juga dimanfaatkan untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin yang ada di desa/negeri.
"Jangan takut dianggap pencitraan karena apa yang dilakukan membantu masyarakat miskin," katanya.
Bodewin mengakui, angka kemiskinan di kota Ambon meningkat dari 4,8 persen di tahun 2022 menjadi 5,1 persen di tahun 2023.
Setiap Kepala Keluarga (KK), katanya, yang belum mampu memenuhi pendapatan minimum untuk memenuhi kebutuhan hidup, masuk kategori penduduk miskin, bukan soal pendapatan saja tetapi rumah yang belum memiliki lantai, jumlah hunian dalam satu keluarga, itulah yang membuat satu keluarga dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Tingginya angka kemiskinan, membuat kota Ambon menanggung beban sosial yang berat, karena kemiskinan berdampak pada masalah-masalah sosial lain, misalnya tingginya angka putus sekolah dan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).
"Terkait angka kemiskinan ini tidak mengenal warga kota Ambon atau bukan, karena semua yang tinggal di kota Ambon dilakukan survei," katanya.
Ia menyatakan, walaupun angka kemiskinan bertambah, tetapi pihaknya masih berbesar hati karena tidak ada kemiskinan ekstrem, artinya kesenjangan antara penduduk miskin dan tidak miskin tidak terlalu berbeda.
Keberhasilan Pemkot Ambon menjaga tidak adanya penduduk miskin Ekstrem, meraih dana Insentif Daerah dari pemerintah pusat tahun 2022 dan 2023.
Pihaknya berharap melalui berbagai kebijakan prioritas yang dilakukan dapat mengatasi kemiskinan di kota Ambon.
"Memang tidak mudah karena kita harus bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup, pendapatan yang cukup. Selama ini kita hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup, tapi menghilangkan angka kemiskinan butuh kerja keras pada tingkatan pemerintah," katanya.