Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto meyakini bahwa Indonesia bisa keluar dari kemiskinan jauh sebelum 2045 dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai peringkat enam terbesar di dunia.
Presiden Prabowo yang mengutip dari proyeksi lembaga ekonomi dunia, mengatakan bahwa Indonesia bisa menempati salah satu negara dengan ekonomi terbesar keenam atau bahkan kelima di dunia pada 2045 atau 20 tahun mendatang.
"Saya optimis setelah saya mempelajari angka-angka, saya optimis kita bisa hilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia, jauh sebelum 2045. Itu keyakinan saya dan itu tekad pemerintah saya," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya pada pembukaan pameran Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan bahwa selama masa penjajahan ratusan tahun, Belanda telah menikmati kekayaan Indonesia yang saat ini mencapai sebesar 31 triliun dolar AS atau setara Rp504 kuadriliun.
Jika dibandingkan dengan besaran produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini yang mencapai 1,5 triliun dolar AS, berarti Belanda telah menikmati kekayaan itu setara dengan 18 kali lipat PDB nasional sekarang, juga setara dengan anggaran negara selama 140 tahun.
Prabowo menilai bahwa jika kekayaan Indonesia dengan besaran PDB 1,5 triliun dolar AS tersebut dijaga oleh bangsa, Indonesia bisa menempati salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2045 mendatang.
Apalagi, teknokrat muda yang saat ini berusia 30 tahun akan memimpin Indonesia pada 25 tahun mendatang.
"Anak-anak muda yang sekarang tadi dikatakan teknokrat muda yang umurnya sekarang 30, 25 tahun lagi mereka yang akan mimpin Republik ini. Dan di situlah kita bisa mungkin keluar dari kemiskinan untuk seluruh rakyat kita," kata Prabowo.
Adapun Presiden Prabowo resmi membuka pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace.
Dalam sambutannya saat upacara pembukaan, Presiden Prabowo menjelaskan pameran dan forum Indo Defence menjadi wadah bagi seluruh kalangan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains di bidang pertahanan.
Indo Defence digelar pada 11–14 Juni 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 55 negara. Beberapa negara membangun paviliun tersendiri untuk menampilkan keunggulan industri pertahanannya, misalnya saja Turki, Amerika Serikat, dan Prancis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden yakini Indonesia bisa keluar dari kemiskinan sebelum 2045