Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) mengentaskan kemiskinan di daerah itu lewat 15 program unggulan dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati Rakib Sahubawa.
"Ada sejumlah persoalan yang mesti diatasi dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati, Dr Rakib Sahubawa. Persoalan yang dihadapi, yakni kemiskinan ekstrem, Stunting, serta sejumlah persoalan lainnya," ucap Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menetapkan 15 prioritas pembangunan di Malteng yang dimulai dari percepatan penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem melalui inovasi, santunan duafa, tabungan siafa, samtunan kematian.
"Termasuk di dalamnya angkutan jenazah gratis intensif penghulu Masjid, tuagama di gereja, pemanfaatan halaman rumah, serta peningkatan produksi minyak kelapa untuk kebutuhan duafa,” kata dia.
Ia melanjutkan yang kedua pihaknya gencar melakukan percepatan penurunan Stunting melalui gema ina latu Maluku potong pele stunting. Orang tua asuh, serta pemilihan balita Stunting oleh Pemerintah Kabupaten, desa serta negeri.
“Ketiga penguatan pemberdayaan UMKM, melalui pinjaman tanpa bunga, kerja sama pemberdayaan antara mikro usaha duafa,” ucapnya.
Keempat, pengendalian inflasi melalui subsidi transportasi dan harga bahan pokok dengan pemerintah daerah lain seperti Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan dan Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Keenam, penguatan reformasi birokrasi melalui penguatan pengendalian penguatan pelayanan publik, dan instansi pemerintahan.
Ketujuh, peningkatan pendapatan asli daerah melalui inovasi pelunasan PBB, IMB, dan peluncuran retribusi sampah. Penguatan pembayaran pajak dan penguatan BUMD.
Kedelapan, peningkatan layanan pendidikan melalui inovasi distribusi para guru. Insentif guru honorer, dan beasiswa bagi mahasiswa. Kesembilan, peningkatan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan melalui, distribusi tenaga kesehatan, insentif tenaga kesehatan, dan peningkatan Rumah Sakit Pratama Hitu.
Kesepuluh, percepatan pembangunan desa dan negeri melalui inovasi pendamping negeri, Sistem informasi pembangunan desa, Pembentukan asosiasi saniri negeri, lomba inovasi desa, Peningkatan insentif perangkat dan saniri negeri serta penetapan APBDes secara stimulan.
Kesebelas percepatan penanganan konflik melalui inovasi Kecamatan bebas konflik, peraturan daerah pencegahan konflik, serta pembentukan tim orang basudara.
Keduabelas, peningkatan persampahan dan penyediaan sarana dan prasarana serta tim pengelola persampahan Kecamatan, desa dan negeri, Desa hijau serta desa bebas sampah.
Ketigabelas, penguatan peran pemuda dan olah raga melalui pembentukan dinas pemuda dan olahraga, Pembinaan cabang olahraga berprestasi serta pengembangan sekolah sepak bola.
Keempatbelas, penguatan inovasi daerah melalui penguatan Walang inovasi SIDAK, pengajaran informasi, dan lomba kreativitas serta inovasi.
Terakhir penguatan investasi dan pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan kemudahan investasi dan pengembangan tempat wisata, pengembangan energi listrik dan alternatif, pameran dan promosi program unggulan daerah, pengembangan dan pemanfaatan teknologi air hujan, Pengembangan dan teknologi air laut, Pengembangan tol laut.
“Berikut, percepatan pembangunan infrastruktur melalui penataan kawasan ina marina, pembangunan jalan ke daerah terpencil, penataan dan pembangunan air bersih, pembangunan sarana olahraga serta pembamgunan rumah layak huni,”katanya.
Pemkab Malteng siapkan 15 program unggulan entaskan kemiskinan
Senin, 27 November 2023 20:55 WIB