Ambon, 1/8 (Antara) - Sekretaris Daerah Maluku Hamin bin Tahir mengatakan, pihaknya telah merekrut 30 calon mahasiswa jurusan pertambangan yang untuk kuliah di Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat.

"Pemberian beasiswa dari Pemprov Maluku kepada calon mahasiswa ini hanya dikhususkan bagi mereka yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi gemilang," kata Sekda di Ambon, Rabu.

Seleksi itu terkait prestasi anak selama mengikuti pendidikan di SMA terkait UAN, UAS dan hasil seleksinya menjadi "passing grade".

Untuk tahun ini, tim dari Unpad telah selesai melakukan seleksi dan penjaringan terhadap 30 calon mahasiswa asal Maluku. Dalam waktu dekat mereka berangkat ke Bandung untuk mengikuti kuliah strata satu jurusan pertambangan.

"Kemarin saya konsultasi dengan Dekan Fakultas Pertambangan Unpad dan menjelaskan kalau yang diprioritaskan adalah anak-anak kurang mampu yang berprestasi, bukannya kepada anak-anak pejabat di daerah walaupun nilai mereka tinggi," ujar sekda.

Karena itu, ketika ada anak kepala dinas yang berminat mengikuti pendidikan tidak lolos meski "passing grade" mereka tinggi dan mencapai 190 lebih.

Menurut sekda, pemprov bersama tim seleksi dari Unpad juga memperhatikan aspek perimbangan dalam seleksi calon mahasiswa pertambangan karena Maluku ini terdiri dari multikultur, etnis serta religius dengan tetap memperhatikan kualitas.

Jadi 30 orang calon mahasiswa yang sudah direkrut ini memiliki indeks prestasi rata-rata di atas tiga.

"Kita minta ke dekan bahwa rasio kelas 40 mahasiswa lalu menambah kuota calon mahasiswa dan harus dilihat kualitasnya untuk non beasiswa mandiri bagi anak yang punya prestasi," katanya.

Misalnya, ada pejabat tertentu yang anaknya lulus karena nilainya tinggi. Itu atas penilaian Unpad dan bukannya dari pemprov.

Seleksi calon mahasiswa jurusan pertambangan oleh Pemprov Maluku ini sebagai penyiapan tenaga sumber daya manusia berkualitas menghadapi pengoperasian blok migas di Masela.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017