Ambon (ANTARA) - Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon mengedukasi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Pattimura (Unpatti) terkait kebijakan mutu standardisasi produk perikanan Indonesia.
"Tugas dan fungsi BP2MHKP sebagai otoritas kompeten penjaminan mutu hasil hasil kelautan dan perikanan yaitu terkait mekanisme pengendalian dan pengawasan dari hulu hingga hilir," kata Kepala BP2MHKP Ambon Muhammad Hatta Arisandi di Ambon, Jumat.
Hatta mengatakan penjaminan tersebut berupa sertifikat pengendalian di unit penanganan dan pengolahan dari hulu ke hilir.
Sertifikasi tersebut kata Hatta yakni Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB).
"Kemudian Cara Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB), Cara Distribusi Obat Ikan yang Baik (CDOIB), Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB kapal), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Health Certificate (HC)," kata dia.
Hatta mengatakan sejumlah sertifikasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan dan akses pasar untuk pasar ekspor.
Selain itu pada pasar domestik digunakan untuk membangun citra baik, kepuasan konsumen, serta membuat produk menjadi lebih kompetitif.
"Sebagai otoritas kompeten, keberadaan BPPMHKP juga telah diakui negara lain dalam kerangka kerja sama harmonisasi atau pengakuan kesetaraan sistem jaminan mutu ekspor-impor hasil perikanan terutama melalui MRA/MoU," tuturnya.
Untuk semua sertifikasi tersebut dapat diakses oleh pelaku usaha melalui aplikasi BP2MHKP. Khusus untuk pelayanan penerbitan sertifikat Kesehatan (HC) BPPMHKP Ambon memberikan layanan 24 jam bagi pelaku usaha yang akan melakukan ekspor perikanan dari Maluku.
Pada kesempatan itu Hatta juga memaparkan pentingnya sertifikasi produk perikanan untuk mendorong peningkatan ekspor produk perikanan ke berbagai negara dengan tujuan meningkatkan ekonomi daerah.
"Kondisi ekspor perikanan di Maluku pada 2023 mencapai 11.276, ton meningkat 7,37 persen dari 2022 dengan nilai ekspor 60.024.535 Dolar AS. Adapun komoditas unggulan perikanan di Maluku yaitu udang vannamei, tuna, kerapu hidup dan kepiting bakau yang dikirim ke 14 negara tujuan dan yang terbesar ke China," ungkap Hatta.