Ambon (ANTARA) - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ambon mencatat realisasi penerimaan pajak pusat per sektor periode Januari hingga November 2025 mencapai Rp1,16 triliun.
“Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, masih terdapat sektor-sektor yang menunjukkan kinerja positif dan menjadi penopang penerimaan pajak, terutama sektor berbasis potensi lokal,” kata Kepala KPP Pratama Ambon Dian Savitri Esthi Wardani di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan capaian tersebut mencerminkan ketahanan penerimaan negara di wilayah Maluku di tengah dinamika dan penyesuaian perekonomian nasional.
Ia menjelaskan, total penerimaan pajak hingga November 2025 tercatat Rp1,16 triliun, menurun dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai Rp1,55 triliun. Penurunan tersebut dipengaruhi kontraksi pada sejumlah sektor usaha utama.
Berdasarkan data KPP Pratama Ambon, sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib masih menjadi kontributor terbesar dengan realisasi Rp597,34 miliar, kondisi ini menunjukkan peran belanja pemerintah yang tetap signifikan dalam menopang penerimaan pajak di daerah.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi mencatat penerimaan Rp226,58 miliar atau turun 20,49 persen, sementara sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor terealisasi Rp137,90 miliar, terkontraksi cukup dalam sebesar 39,55 persen.
Penurunan terdalam terjadi pada sektor Transportasi dan Pergudangan yang hanya membukukan penerimaan Rp23,85 miliar, atau turun tajam 63,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Dian menyebut sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan justru menunjukkan kinerja positif dengan realisasi penerimaan Rp115,15 miliar hingga November 2025, tumbuh 21,37 persen secara tahunan.
“Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi salah satu penopang penerimaan pajak di Ambon, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi berbasis sumber daya lokal,” ujarnya.
Selain sektor tersebut, jasa keuangan serta perdagangan masih memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan pajak, meskipun mengalami penyesuaian sejalan dengan kondisi ekonomi nasional.
Dian menambahkan, KPP Pratama Ambon terus memperkuat strategi pengawasan berbasis risiko, peningkatan kualitas pelayanan, serta edukasi kepatuhan sukarela kepada wajib pajak guna menjaga tren penerimaan yang berkelanjutan.
“Kami optimistis kinerja penerimaan pajak di Ambon akan terus membaik seiring pemulihan aktivitas ekonomi dan meningkatnya kesadaran wajib pajak,” katanya.
Ia juga mengapresiasi peran wajib pajak dan seluruh pemangku kepentingan yang terus bersinergi mendukung pembangunan daerah melalui kepatuhan perpajakan.
