Ternate (ANTARA) - Gubernur Malut Sherly Tjoanda, menggelar kunjungan kasih dan penyerahan bantuan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ternate, dalam rangka memperingati Hari Ibu (PHI).
"Selain memasak, kerajinan tenun saat ini permintaan pasar untuk kain tenun Tidore, Ternate, dan Batik sangat tinggi dengan nilai jual yang menjanjikan. Dengan dukungan kerja sama dari Bank Indonesia, kami berharap ibu-ibu warga binaan bisa mandiri secara ekonomi dan memiliki penghasilan tanpa harus meninggalkan peran sebagai ibu rumah tangga," kata Sherly Tjoanda di Ternate, Jumat.
Selain memberikan bantuan fasilitas fisik, ia juga memberikan penguatan mental agar para perempuan di dalam Lapas Ternate, tetap mengapresiasi diri sendiri dan memupuk kasih sayang untuk pemulihan jiwa.
Sebagai bentuk nyata kepedulian, ia menyerahkan sejumlah bantuan sarana prasarana untuk menunjang kreativitas dan kenyamanan warga binaan, bantuan itu di antaranya: perlengkapan tidur (kasur dan seprei), serta peralatan keterampilan (mikser, kompor, dan alat masak lainnya).
Sebagai Gubernur perempuan pertama di Malut, Sherly turut memberikan motivasi emosional kepada para warga binaan. Dalam arahannya, ia mendorong para warga binaan untuk menguasai keterampilan misalnya, tenun sebagai bekal kemandirian ekonomi pasca-bebas.
Sementara, Kalapas Perempuan Kelas III Ternate, Agustina, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Gubernur Malut dan Dinas P3A atas perhatian yang diberikan.
Ia menyebut bantuan ini sebagai motivasi besar bagi 29 warga binaan yang saat ini tengah menjalani masa pidana.
Acara yang mengusung tema "Perempuan Berdaya, Malut Bangkit", itu menjadi momentum penguatan peran perempuan sebagai motor penggerak perubahan, meski di tengah keterbatasan.
Sehingga, kata dia, dengan kehadiran para tokoh perempuan ini mempertegas kolaborasi lintas sektor dalam mendukung kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan di Malut.
