Ternate (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Maluku Utara, Brigjen Pol. Stephen M. Napiun menekankan untuk seluruh personelnya melakukan pengamanan lebih humanis menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
"Latihan ini menjadi bagian penting dari persiapan teknis dan taktis guna memastikan pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru berjalan aman, tertib, dan lancar di seluruh wilayah Maluku Utara," kata Wakapolda usai membuka pelaksanaan Latihan Pra Operasi (Latpraops) Lilin Kieraha 2025 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Rupattama Polda Malutn Kamis
Latpraops Lilin Kieraha 2025 diikuti oleh para pejabat utama Polda Maluku Utara serta seluruh personel yang akan terlibat langsung dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2025.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Stephen M. Napiun yang mewakili Kapolda Maluku Utara menegaskan bahwa Operasi Lilin merupakan operasi kemanusiaan. Oleh karena itu, seluruh personel Polri diminta untuk melaksanakan tugas dengan mengedepankan profesionalisme, sikap humanis, serta tanggung jawab penuh dalam melayani masyarakat.
“Operasi Lilin adalah operasi kemanusiaan. Maka seluruh personel harus bertindak profesional, humanis, serta mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru,” tegas Wakapolda.
Latpraops Lilin Kieraha 2025 mengusung tema “Tingkatkan Kemampuan dan Profesionalisme dalam Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Guna Memelihara Keamanan.” Tema tersebut mencerminkan komitmen Polri dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap kondusif selama momentum perayaan akhir tahun.
Pada kesempatan tersebut, Wakapolda juga memaparkan hasil evaluasi dari sejumlah operasi kepolisian yang telah dilaksanakan sebelumnya, di antaranya Operasi Zebra dan Operasi Pekat 2025. Berdasarkan hasil Operasi Zebra, tercatat adanya penurunan pelanggaran lalu lintas hingga 87 persen. Namun demikian, secara akumulatif masih terjadi peningkatan insiden dibandingkan tahun sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, Brigjen Pol. Stephen meminta jajaran Satuan Lalu Lintas untuk terus melakukan evaluasi serta memperkuat sosialisasi keselamatan berkendara kepada masyarakat, terutama menjelang meningkatnya mobilitas pada libur Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, hasil Operasi Pekat II 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengungkapan kasus penyakit masyarakat, yakni mencapai 285 persen dibandingkan Operasi Pekat I. Ia menekankan pentingnya konsistensi penegakan hukum sebagai upaya menciptakan rasa aman dan menjaga kekhidmatan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Selain evaluasi operasi sebelumnya, Wakapolda juga menyoroti sejumlah atensi khusus dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2025 yang akan digelar selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Salah satu perhatian utama adalah potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada keselamatan masyarakat.
Mitigasi bencana alam seperti longsor dan banjir juga menjadi fokus perhatian, terutama di wilayah Kota Ternate dan daerah-daerah rawan lainnya di Maluku Utara. Untuk itu, Wakapolda menginstruksikan keterlibatan aktif Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing serta penguatan koordinasi dengan instansi terkait guna melakukan langkah-langkah mitigasi sejak dini.
Dalam arahannya, Brigjen Pol. Stephen M. Napiun juga menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor antara Polri, TNI, Basarnas, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan Operasi Lilin 2025.
“Keberhasilan Operasi Lilin tidak hanya bergantung pada Polri, tetapi juga pada kerja sama dan sinergi seluruh pihak. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor harus terus diperkuat,” ujarnya.
Ia berharap seluruh peserta Latpraops dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan sungguh-sungguh serta menjadikannya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Dengan kesiapan yang matang, ia optimistis pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah Maluku Utara dapat berjalan aman, tertib, dan kondusif.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kita kepada bangsa dan negara. Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesional, dan tetap mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat,” pungkas Wakapolda.
