Ternate, 12/8 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) sejauh ini belum menemukan adanya beras premium oplosan, baik yang dijual di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan modern di daerah ini.

"Kami sudah melakukan pengecekan terhadap beras yang dijual di semua pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern, termasuk ke gudang agen dan distributor beras di Ternate, tetapi tidak ada yang diindikasikan sebagai beras oplosan," kata Kepala Disperindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman di Ternate, Sabtu.

Namun demikian, Disperindag Ternate terus melakukan pengawasan terhadap penjualan beras di seluruh wilayah Ternate, karena tidak tertutup kemungkinan nantinya ada beras premium oplosan yang masuk dari daerah lain.

Kemungkinan masuknya beras premium oplosan di Ternate, menurut Nuryadin Rahman, bukan sesuatu yang mustahil karena sebagian besar kebutuhan beras untuk konsumsi masyarakat Ternate harus didatangkan dari daerah lain, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Disperindag Ternate telah mengingatkan kepada para pedagang, agen dan distributor beras di Ternate untuk melaporkan ke Disperindag atau kepolisian kalau beras premium yang mereka datangkan dari daerah lain ternyata beras premium oplosan.

"Kalau para pedagang, agen dan distributor beras di Ternate yang ketahuan mengoplos beras premium maka sanksinya selain akan dicabut izin usahanya, juga akan diproses secara hukum dengan menggunakan Undang-undang Perlindungan Konsumen atau Undang-undang Pangan," kata Nuryadin Rahman.

Sanksi tegas serupa juga akan dikenakan kepada pedagang, agen dan distributor beras yang sengaja menimbun stok untuk mendorong naiknya harga beras, terutama menjelang hari besar keagamaan, seperti lebaran atau Natal.

Menyinggung stok beras di Ternate menghadapi lebaran Idul Adha 2017, Nuryadin Rahman mengatakan sangat aman dan harganya pun sejauh ini tetap stabil.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017