Ambon, 19/8 (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan Ambon harus siap bersaing dengan kota sedang di Indonesia.

"Ambon tidak mungkin bersaing dengan kota besar seperti Makassar dan Surabaya, tetapi kedepan harus bisa bersaing dengan kota sedang lainnya seperti Kupang, Mataram, Gorontalo dan beberapa kota lainnya," katanya di Ambon, Sabtu.

Menurut dia, untuk bersaing dengan kota sedang lainnya yang dibutuhkan bukan hanya infrastruktur penunjang, tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai teknologi informasi.

"IT merupakan kata kunci pengelolaan agar kota semakin berkembang, karena itu tanggung jawab kita untuk mengejar ketertinggalan dan beradaptasi dengan teknologi," katanya.

Dikatakannya, filosofi penyelengaraan pemerintah kota bukan cepat atau lambat dalam pembangunan, tetapi bagaimana ASN memanfaatkan IT dalam pelayanan publik.

Saat ini kata Richard, persaingan pembangunan kota semakin ketat jika ASN dan masyarakat belum menguasai IT, maka akan sulit untuk mengimbangi perubahan kemajuan yang terjadi.

"Jika kita terlambat maka otomatis akan tergilas, karena cepat atau lambat kuncinya pembangunan ada pada IT selain itu bagaimana SDM memanfaatkan teknologi tersebut," ujarnya.

Richard mengakui, pihaknya memandang perlu mengarahkan daerah ini menjadi "Smart city"(kota pintar), guna memudahkan penggunaan dan penyiapan teknologi sehingga masyarakat mengakses informasi dengan mudah.

Mewujudkan kota pintar harus dimulai dari ASN melakukan pelayanan publik kepada masyarakat, dengan menggunakan fasilitas yang berteknologi dan terhubung jaringan telekomunikasi yang memadai.

Ambon, kata Richard, masih terkendala dalam penyiapan infrastruktur teknologi, baik fasilitas maupun tenaga, karena itu program "Smart city" diharapkan dapat menjadi pintu masuk pengelolaan informasi di Provinsi Maluku.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017