Ambon, 20/8 (Antara Maluku) - Menjelang babak penyisihan Kontes Bintang Radio Indonesia 2017 tingkat nasional pada 21 Agustus, Joanne Saimima, salah satu kontestan asal Kota Ambon, menyiapkan mentalnya.
"Mental memang yang paling disiapkan betul agar jangan sampai grogi dengan peserta lain dan tetap percaya diri saat tampil di panggung," kata Joanne di Ambon, Minggu.
Kompetisi Bintang Radio Indonesia 2017 tingkat nasional dan ASEAN akan berlangsung di Ambon pada 21 hingga 26 Agustus 2017.
Joanne mengatakan agar tetap percaya diri dan tidak grogi saat tampil di babak penyisihan maupun tahap selanjutnya, dirinya menyiapkan mental dengan tidak akan mendengarkan dan mempedulikan komentar-komentar mengenai penampilan dan kelebihan kontestan dari kota lain di Indonesia.
Selain itu, ia juga memantapkan dirinya untuk tetap yakin dengan apa yang telah disiapkan saat tampil di atas panggung nasional nanti.
"Ada peserta lain yang lebih bagus dan sebagainya, penampilan mereka di atas panggung, baju-baju yang wah, tidak boleh mendengar yang seperti itu. Apa yang sudah disiapkan, yakin itulah yang harus ditampilkan," katanya.
Mahasiswi Fakultas Perikanan Universitas Pattimura itu mengaku mendapatkan banyak dukungan moril, tidak hanya dari keluarga, teman dan sahabat, tapi juga dari warga di kawasan tempat tinggalnya.
Tak hanya menyemangatinya, mereka juga mendoakannya agar tidak mengalami kendala apapun selama mengikuti kompetisi Bintang Radio Indonesia 2017 dan bisa tampil maksimal.
"Saya sangat bersyukur karena keluarga, teman-teman dan sahabat sangat mendukung, begitu juga orang di sekitar saya. Mereka bahkan mendoakan saya bisa menampilkan yang terbaik dan menjadi juara," ucapnya.
Selain Joanne, kontestan asal Ambon lainnya adalah Wilbert H. Lawalata. Keduanya juga pernah menjadi juara Bintang Radio Indonesia Tingkat Kota Ambon pada 2015.
Falantino Eryk Latupapua, salah satu pembimbing sekaligus pelatih olah vokal kedua kontestan itu sebelumnya mengatakan, guna menjaga performa penampilan mereka saat perlombaan berlangsung, pihaknya akan menyediakan ruangan khusus bagi mereka dan terpisah dari kontestan lainnya.
Ruangan khusus tersebut dimaksudkan agar sebelum naik ke atas panggung, Joanne dan Wilbert tidak terpengaruh dengan penampilan maupun komentar peserta lainnya.
"Kami akan bermain di strategi pada saat hari lomba dengan mengkondisikan mereka berdua agar siap. Karena kita tuan rumah jadi tidak akan terlalu banyak bergerak sama-sama dengan peserta lain. Kami juga bisa menyiapkan satu ruangan khusus bagi mereka sebelum tampil," ucapnya.
Dikatakannya lagi, selama proses pelatihan berlangsung pada 5 hingga 18 Agustus 2017, selain olah vokal, Joanne dan Wilbert lebih banyak dibimbing untuk mengasah kemampuan di atas panggung, seperti "blocking", koreografi, ekspresi tubuh dan mimik saat bernyanyi.
Karena penampilan yang baik di atas panggung, bukan hanya tentang karakter vokal yang unik dan teknik yang terasah, tapi juga kemampuan untuk memberikan penampilan yang menghibur.
Kedua kontestan juga diingatkan agar belajar dari pengalaman mereka di panggung nasional pada 2015, karena mereka yang paling tahu dan pernah merasakan secara langsung suasana kompetisi Bintang Radio Indonesia tingkat nasional, peta persaingan, selera juri dan penilaian yang diberikan.
"Kita di Ambon ini terbelenggu dengan pandangan bahwa menyanyi yang baik itu hanya tekniknya saja yang diasah, latihan lebih menitikberatkan pada bagaimana menyanyi dengan "power" yang besar dan menggelegar dan pernapasan, tapi kita melupakan bahwa penampilan juga penting," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Mental memang yang paling disiapkan betul agar jangan sampai grogi dengan peserta lain dan tetap percaya diri saat tampil di panggung," kata Joanne di Ambon, Minggu.
Kompetisi Bintang Radio Indonesia 2017 tingkat nasional dan ASEAN akan berlangsung di Ambon pada 21 hingga 26 Agustus 2017.
Joanne mengatakan agar tetap percaya diri dan tidak grogi saat tampil di babak penyisihan maupun tahap selanjutnya, dirinya menyiapkan mental dengan tidak akan mendengarkan dan mempedulikan komentar-komentar mengenai penampilan dan kelebihan kontestan dari kota lain di Indonesia.
Selain itu, ia juga memantapkan dirinya untuk tetap yakin dengan apa yang telah disiapkan saat tampil di atas panggung nasional nanti.
"Ada peserta lain yang lebih bagus dan sebagainya, penampilan mereka di atas panggung, baju-baju yang wah, tidak boleh mendengar yang seperti itu. Apa yang sudah disiapkan, yakin itulah yang harus ditampilkan," katanya.
Mahasiswi Fakultas Perikanan Universitas Pattimura itu mengaku mendapatkan banyak dukungan moril, tidak hanya dari keluarga, teman dan sahabat, tapi juga dari warga di kawasan tempat tinggalnya.
Tak hanya menyemangatinya, mereka juga mendoakannya agar tidak mengalami kendala apapun selama mengikuti kompetisi Bintang Radio Indonesia 2017 dan bisa tampil maksimal.
"Saya sangat bersyukur karena keluarga, teman-teman dan sahabat sangat mendukung, begitu juga orang di sekitar saya. Mereka bahkan mendoakan saya bisa menampilkan yang terbaik dan menjadi juara," ucapnya.
Selain Joanne, kontestan asal Ambon lainnya adalah Wilbert H. Lawalata. Keduanya juga pernah menjadi juara Bintang Radio Indonesia Tingkat Kota Ambon pada 2015.
Falantino Eryk Latupapua, salah satu pembimbing sekaligus pelatih olah vokal kedua kontestan itu sebelumnya mengatakan, guna menjaga performa penampilan mereka saat perlombaan berlangsung, pihaknya akan menyediakan ruangan khusus bagi mereka dan terpisah dari kontestan lainnya.
Ruangan khusus tersebut dimaksudkan agar sebelum naik ke atas panggung, Joanne dan Wilbert tidak terpengaruh dengan penampilan maupun komentar peserta lainnya.
"Kami akan bermain di strategi pada saat hari lomba dengan mengkondisikan mereka berdua agar siap. Karena kita tuan rumah jadi tidak akan terlalu banyak bergerak sama-sama dengan peserta lain. Kami juga bisa menyiapkan satu ruangan khusus bagi mereka sebelum tampil," ucapnya.
Dikatakannya lagi, selama proses pelatihan berlangsung pada 5 hingga 18 Agustus 2017, selain olah vokal, Joanne dan Wilbert lebih banyak dibimbing untuk mengasah kemampuan di atas panggung, seperti "blocking", koreografi, ekspresi tubuh dan mimik saat bernyanyi.
Karena penampilan yang baik di atas panggung, bukan hanya tentang karakter vokal yang unik dan teknik yang terasah, tapi juga kemampuan untuk memberikan penampilan yang menghibur.
Kedua kontestan juga diingatkan agar belajar dari pengalaman mereka di panggung nasional pada 2015, karena mereka yang paling tahu dan pernah merasakan secara langsung suasana kompetisi Bintang Radio Indonesia tingkat nasional, peta persaingan, selera juri dan penilaian yang diberikan.
"Kita di Ambon ini terbelenggu dengan pandangan bahwa menyanyi yang baik itu hanya tekniknya saja yang diasah, latihan lebih menitikberatkan pada bagaimana menyanyi dengan "power" yang besar dan menggelegar dan pernapasan, tapi kita melupakan bahwa penampilan juga penting," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017