Ambon, 24/8 (Antara Maluku) - Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bambang Pramasudi mengatakan, sekarang ini secara nasional BI sedang menggerakkan, mendorong agar masyarakat lebih kecendrungannya meningkatkan transaksi non tunai.
"Kenapa?, karena manfaatnya sangat banyak, mengurangi kebocoran," ujarnya seusai membuka dengan resmi kegiatan sosialisasi Kebanksentralan dan gerakan nasional non tunai (GNNT) yang dilakukan pihak Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku kepada 200 peserta yang merupakan pelajar siswa/siswi dari 20 sekolah SMA/SMK di Kota Ambon, Kamis.
Misalnya saja, lanjutnya, ada transfer dana dari Pemerintah Pusat ke daerah, bayangkan saja kalau secara tunai apalagi menyangkut dana-dana desa, kalau dulu secara tunai yang diterima masyarakat sudah di potong-potong, maka kalau dengan gerakan non tunai transaksi secara transfer uang yang akan diterima oleh masyarakat atau pemda yang dikirim dari Pusat diterima secara utuh.
"Sekarang ini kegiatan bantuan sosial dari Kementerian-Kementerian polanya melalui gerakan nasional non tunai," ujarnya.
Masyarakat penerima langsung menerima kartu, lanjutnya, jadi dari kartu itu uang yang diterima penuh tidak ada pemotongan.
Dia mengatakan, BI sekarang ini mendorong seperti itu, jadi ada kegiatan sosial maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian seperti misalnya kalau itu di Jakarta yakni tol, kalau dulu sebagian dari loket itu masih tunai , tetapi semuanya sekarang nanti mulai terhitung Oktober 2017 semuanya sudah memakai kartu.
"Demikian juga perparkiran, karena itu kami BI berharap di Maluku nanti dimuali dengan tiket kapal feri yang sekarang ini masih secara manual atau masih tunai," ujarnya.
BI akan bekerja sama dengan ASDP dan juga Dinas Perhubungan di daerah ini untuk mendorong supaya pembayaran tiket kapal feri bisa mempergunakan kartu.
"Yang kedua dan masih mungkin juga kegiatan parkir, seperti yang terjadi di mal-mal masih membayar tunai, kedepan kita bisa lakukan dengan mempergunakan kartu juga," ujarnya.
Jadi GNNT ini manfaatnya besar, lanjutnya, sebab uang itu langsung masuk ke rekening Pemda ataupun masyarakat dan pemilik usaha.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Kenapa?, karena manfaatnya sangat banyak, mengurangi kebocoran," ujarnya seusai membuka dengan resmi kegiatan sosialisasi Kebanksentralan dan gerakan nasional non tunai (GNNT) yang dilakukan pihak Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku kepada 200 peserta yang merupakan pelajar siswa/siswi dari 20 sekolah SMA/SMK di Kota Ambon, Kamis.
Misalnya saja, lanjutnya, ada transfer dana dari Pemerintah Pusat ke daerah, bayangkan saja kalau secara tunai apalagi menyangkut dana-dana desa, kalau dulu secara tunai yang diterima masyarakat sudah di potong-potong, maka kalau dengan gerakan non tunai transaksi secara transfer uang yang akan diterima oleh masyarakat atau pemda yang dikirim dari Pusat diterima secara utuh.
"Sekarang ini kegiatan bantuan sosial dari Kementerian-Kementerian polanya melalui gerakan nasional non tunai," ujarnya.
Masyarakat penerima langsung menerima kartu, lanjutnya, jadi dari kartu itu uang yang diterima penuh tidak ada pemotongan.
Dia mengatakan, BI sekarang ini mendorong seperti itu, jadi ada kegiatan sosial maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian seperti misalnya kalau itu di Jakarta yakni tol, kalau dulu sebagian dari loket itu masih tunai , tetapi semuanya sekarang nanti mulai terhitung Oktober 2017 semuanya sudah memakai kartu.
"Demikian juga perparkiran, karena itu kami BI berharap di Maluku nanti dimuali dengan tiket kapal feri yang sekarang ini masih secara manual atau masih tunai," ujarnya.
BI akan bekerja sama dengan ASDP dan juga Dinas Perhubungan di daerah ini untuk mendorong supaya pembayaran tiket kapal feri bisa mempergunakan kartu.
"Yang kedua dan masih mungkin juga kegiatan parkir, seperti yang terjadi di mal-mal masih membayar tunai, kedepan kita bisa lakukan dengan mempergunakan kartu juga," ujarnya.
Jadi GNNT ini manfaatnya besar, lanjutnya, sebab uang itu langsung masuk ke rekening Pemda ataupun masyarakat dan pemilik usaha.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017