Ternate, 24/8 (Antara) - Para petani di sejumlah kabupaten Pulau Halamahera, Maluku Utara (Malut) menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut tentang penyediaan angkutan komoditas pertanian di wilayah itu.

"Pemprov Malut beberapa waktu lalu berjanji akan menyediakan puluhan truk untuk mengangkut komoditas pertanian dari sentra pertanian di Pulau Halmahera ke daerah pemasaran, tetapi janji itu belum dipenuhi," kata salah seorang petani asal Wasley, Kabupaten Halmahera Timur, Mardianto di Ternate, Kamis.

Para petani di Wasley dan wilayah lainnya di Halmahera Timur selama ini ingin menjual langsung komoditas hasil pertaniannya ke daerah pemasaran, seperti Ternate, tetapi terkendala dengan mahal biaya angkut.

Para petani, kata Mardianto, terpaksa menjual komoditas hasil pertaniannya kepada para pedagang pengumpul dengan harga murah, tomat misalnya hanya diberi dengan harga Rp5.000-an per kg, padahal di Ternate harganya mencapai di atas Rp10.000 per kg.

Kalau ada angkutan komoditas pertanian yang disiapkan Pemprov Malut, para petani tidak lagi mengalami hal seperti itu, karena selain biaya angkutnya lebih murah, juga akan rutin masuk ke seluruh sentra pertanian tanpa menunggu ada atau tidaknya muatan.

"Oleh karena itu, para petani di wilayah tersebut sangat mengharapkan Pemprov Malut segera merealisasikan janjinya untuk menyediakan angkutan komoditas pertanian, dan kalaupun belum bisa menyediakannya, pemprov harus mengupayakan solusi lain agar para petani tidak kesulitan memasarkan komoditas hasil pertaniannya," ujar Mardianto.

Selain penyediaan angkutan komoditas pertanian, para petani di wilayah Halamhera Timur mengharapkan Pemprov Malut untuk membenahi infrastruktur jalan di wilayah itu, khususnya jalan provinsi dan jalan nasional, guna melancarkan mobilitas masyarakat setempat.

Mardianto menambahkan, pembangunan infrastruktur irigasi di wilayah mereka juga harus menjadi perhatian dari Pemprov Malut, karena salah satu kendala yang dihadapi petani untuk memaksimalkan pengembangan tanaman pertanian adalah terbatasnya irigasi.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017