Ternate, 11/9 (Antara Maluku) - Peserta Lomba mancing internasional atau Widi International Fishing Tournament (WIFT) di perairan Pulau Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut), pada 25 - 29 Oktober 2017 akan diinapkan di rumah warga.
"Wilayah sekitar lokasi penyelenggaraan WIFT tersebut tidak ada hotel atau penginapan, sehingga rumah warga setempat yang dijadikan tempat menginap para peserta WIFT," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut, Buyung Rajilun di Ternate, Senin.
Walaupun para peserta WIFT diinapkan di rumah warga, mereka dijamin akan merasa nyaman karena rumah warga yang akan dijadikan tempat menginap itu, dipilih yang layak dan telah benahi.
Bahkan, menurut dia, para peserta WIFT akan mendapatkan pengalaman yang menarik, terutama peserta dari luar negeri, karena selain mereka bisa berinteraksi langsung dengan pemilik rumah, juga akan disuguhi dengan makanan khas pemilik rumah.
Masyarakat di wilayah Gane Timur yang rumahnya akan menjadi tempat penginapan peserta WIFT, termasuk warga sekitarnya telah menanam berbagai tanaman lokal, yang diperkirakan sudah bisa dipanen saat berlangsungnya kegiatan WIFT di wilayah itu, sehingga bisa disuguhkan kepada peserta WIFT.
Buyung Rajilun mengatakan kegiatan WIFT yang memperebutkan Piala Presiden RI tersebut banyak diminati peserta dari dalam maupun luar negeri, terbukti saat ini sudah ada sekitar 300 peserta dari berbagai klub mancing di dalam dan luar negeri yang telah mendaftar sebagai peserta.
Penyelenggaraan WIFT yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut, akan menjadi momentum bagi Malut untuk mempromosikan potensi wisata mancing dan wisata lainnya di Malut, selain itu juga menjadi sarana untuk mempromosikan potensi perikanan setempat.
Sebelumnya Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba mengatakan pemkab telah menyiapkan anggaran melalui APBD 2017 sebesar Rp10 miliar lebih untuk menghadapi penyelenggaraan kegiatan WIFT, di antaranya dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur dan penataan kota Labuha, yang akan menjadi lokasi acara pembukaan kegiatan WIFT 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Wilayah sekitar lokasi penyelenggaraan WIFT tersebut tidak ada hotel atau penginapan, sehingga rumah warga setempat yang dijadikan tempat menginap para peserta WIFT," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Malut, Buyung Rajilun di Ternate, Senin.
Walaupun para peserta WIFT diinapkan di rumah warga, mereka dijamin akan merasa nyaman karena rumah warga yang akan dijadikan tempat menginap itu, dipilih yang layak dan telah benahi.
Bahkan, menurut dia, para peserta WIFT akan mendapatkan pengalaman yang menarik, terutama peserta dari luar negeri, karena selain mereka bisa berinteraksi langsung dengan pemilik rumah, juga akan disuguhi dengan makanan khas pemilik rumah.
Masyarakat di wilayah Gane Timur yang rumahnya akan menjadi tempat penginapan peserta WIFT, termasuk warga sekitarnya telah menanam berbagai tanaman lokal, yang diperkirakan sudah bisa dipanen saat berlangsungnya kegiatan WIFT di wilayah itu, sehingga bisa disuguhkan kepada peserta WIFT.
Buyung Rajilun mengatakan kegiatan WIFT yang memperebutkan Piala Presiden RI tersebut banyak diminati peserta dari dalam maupun luar negeri, terbukti saat ini sudah ada sekitar 300 peserta dari berbagai klub mancing di dalam dan luar negeri yang telah mendaftar sebagai peserta.
Penyelenggaraan WIFT yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut, akan menjadi momentum bagi Malut untuk mempromosikan potensi wisata mancing dan wisata lainnya di Malut, selain itu juga menjadi sarana untuk mempromosikan potensi perikanan setempat.
Sebelumnya Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba mengatakan pemkab telah menyiapkan anggaran melalui APBD 2017 sebesar Rp10 miliar lebih untuk menghadapi penyelenggaraan kegiatan WIFT, di antaranya dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur dan penataan kota Labuha, yang akan menjadi lokasi acara pembukaan kegiatan WIFT 2017.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017