Ternate, 20/9 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, pembangunan pasar Gamalama Plaza senilai Rp19 miliar di kawasan Gamalama bertujuan mengakomodir Pedagang Kaki Lima (PKL) yang belum mendapatkan tempat berjualan.
"Pembangunan pasar tradisional konsep modern untuk memenuhi kebutuhan fasilitas jasa dan perdagangan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak memiliki tempat usaha," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappemlitbangda) Kota Ternate, Said Assagaf di Ternate, Rabu.
Menurut dia, Pemkot Ternate saat ini intensif membangun berbagai sentra ekonomi, karena telah disiapkan anggaran senilai Rp57 miliar untuk bangun Pasar Buah, Pasar Bastiong dan pasar lain tahun ini.
Ia mengatakan, karakteristik Ternate adalah Kota Jasa dan Perdagangan yang membutuhkan berbagai fasilitas kebutuhan jasa dan perdagangan.
Sehingga, mampu menampung dinamika perkembangan ekonomi Kota Ternate yang menggeliat, dimana saat ini tercatat 3.018 pengusaha yang sebagian besar belum mendapat tempat untuk melakukan transaksi jual-beli," katanya.
Oleh karena itu, Pemkot Ternate terus berupaya memenuhi kebutuhan fasilitas jasa perdagangan bagi pedagang seperti UMKM.
"Sebetulnya pembangunan pasar Gamalama ini upaya melakukan revitalisasi sejumlah pasar yang sudah bangunannya yang sudah lama, sehingga dengan adanya bangunan baru ini berorientasi pada investasi," ujar dia.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan pasar ini, sesuai dengan program pemkot, ingin investasi sektor jasa perdagangan jangka panjang dan aspek perencanaan sudah jalan dan tahun ini tengah dibangun pasar Gamalama dengan konsep modern atau Gamalama Plaza.
Apalagi, pasar tersebut untuk ramai dan membuat dinamika pertumbuhan kota dengan Mall Jatiland, Hiper Mark maupun Super Market, menurut Said hasil kajian pangsa pasar masih belum cukup untuk bisa memanfaatkan dua sentra jasa perdagangan itu.
Sebab, hal ini menunjukkan indikasi ekonomi Ternate terus menggeliat dan alokasi pembangunan pasar gamalama plaza tahap awal dituangkan dalam APBD Kota Ternate.
"Ke depan kita berharap bisa berbagi dengan APBN, sebab dana alokasi khusus (DAK) untuk pasar di Kota Ternate menembus angka tertinggi mencapai Rp 57 miliar," ujar dia.
Bahkan, Pemkot Ternate selain bangun pasar Gamalama plaza, juga membangun sejumlah pasar yang berada di lokasi strategis, antara lain pasar bastiong maupun pasar-pasar lain seperti pasar buah.
Dirinya berharap pasar buah juga dibangun di Kota Ternate yang lebih representative seperti Pasar Bastiong dibangun mengingat pasar tersebut dianggap tak layak lagi dari aspek kenyamanan dan keamanan dan estetikan.
"Oleh karena itu, kita merevitalisasi pasar Bastiong agar pasar tersebut lebih layak menjadi transaksi jual-beli antara pembeli dan penjual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Pembangunan pasar tradisional konsep modern untuk memenuhi kebutuhan fasilitas jasa dan perdagangan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak memiliki tempat usaha," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappemlitbangda) Kota Ternate, Said Assagaf di Ternate, Rabu.
Menurut dia, Pemkot Ternate saat ini intensif membangun berbagai sentra ekonomi, karena telah disiapkan anggaran senilai Rp57 miliar untuk bangun Pasar Buah, Pasar Bastiong dan pasar lain tahun ini.
Ia mengatakan, karakteristik Ternate adalah Kota Jasa dan Perdagangan yang membutuhkan berbagai fasilitas kebutuhan jasa dan perdagangan.
Sehingga, mampu menampung dinamika perkembangan ekonomi Kota Ternate yang menggeliat, dimana saat ini tercatat 3.018 pengusaha yang sebagian besar belum mendapat tempat untuk melakukan transaksi jual-beli," katanya.
Oleh karena itu, Pemkot Ternate terus berupaya memenuhi kebutuhan fasilitas jasa perdagangan bagi pedagang seperti UMKM.
"Sebetulnya pembangunan pasar Gamalama ini upaya melakukan revitalisasi sejumlah pasar yang sudah bangunannya yang sudah lama, sehingga dengan adanya bangunan baru ini berorientasi pada investasi," ujar dia.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan pasar ini, sesuai dengan program pemkot, ingin investasi sektor jasa perdagangan jangka panjang dan aspek perencanaan sudah jalan dan tahun ini tengah dibangun pasar Gamalama dengan konsep modern atau Gamalama Plaza.
Apalagi, pasar tersebut untuk ramai dan membuat dinamika pertumbuhan kota dengan Mall Jatiland, Hiper Mark maupun Super Market, menurut Said hasil kajian pangsa pasar masih belum cukup untuk bisa memanfaatkan dua sentra jasa perdagangan itu.
Sebab, hal ini menunjukkan indikasi ekonomi Ternate terus menggeliat dan alokasi pembangunan pasar gamalama plaza tahap awal dituangkan dalam APBD Kota Ternate.
"Ke depan kita berharap bisa berbagi dengan APBN, sebab dana alokasi khusus (DAK) untuk pasar di Kota Ternate menembus angka tertinggi mencapai Rp 57 miliar," ujar dia.
Bahkan, Pemkot Ternate selain bangun pasar Gamalama plaza, juga membangun sejumlah pasar yang berada di lokasi strategis, antara lain pasar bastiong maupun pasar-pasar lain seperti pasar buah.
Dirinya berharap pasar buah juga dibangun di Kota Ternate yang lebih representative seperti Pasar Bastiong dibangun mengingat pasar tersebut dianggap tak layak lagi dari aspek kenyamanan dan keamanan dan estetikan.
"Oleh karena itu, kita merevitalisasi pasar Bastiong agar pasar tersebut lebih layak menjadi transaksi jual-beli antara pembeli dan penjual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017