Ternate, 21/9 (Antara Maluku) - Para petani sayur organik di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) kesulitan meningkatkan produksi untuk memenuhi tingginya permintaan pasar terhadap sayur organik yang dianggap aman dan sehat itu.

"Sulitnya petani sayur organik meningkatkan produksi, di antaranya disebabkan terbatasnya pupuk organik yang bisa disiapkan petani," kata salah seorang petani sayur organik di Kelurahan Tubo, Kota Ternate, Safrudin di Ternate, Kamis.

Para petani sayur organik di Ternate memproduksi sendiri pupuk organik, karena selain untuk menghemat biaya produksi, juga di daerah ini belum ada usaha pembuatan pupuk organik yang bisa memenuhi kebutuhan para petani sayur organik.

Menurut Safrudin, mereka selama ini memproduksi pupuk organik dengan cara sederhana yakni menghancurkan sampah menggunakan parang kemudian dicampur dengan bahan lainnya, seperti kotoran ternak dan difermentasi, sehingga hasilnya sangat terbatas.

Oleh karena itu, mereka mengharapkan bantuan pengadaan mesin pencacah sampah dari Pemkot Ternate, minimal satu unit mesin pencacah sampah untuk setiap kelompok petani sayur organik, karena kalau harus mengadakannya sendiri tidak akan mampu.

Safrudin mengatakan, kalau petani sayur organik di Ternate sudah dilengkapi dengan mesin pencacah sampah, maka dapat dipastikan produksi sayur organik mereka akan jauh meningkat, sehingga selain dapat memenuhi kebutuhan pasar, juga akan meningkatkan pendapatan petani.

Sayur organik yang dihasilkan para petani sayur organik di Ternate selama ini di antaranya tomat, cabai, terong, sawi, kangkung cabut, bayam, kacang panjang, buncis dan labu siam, yang selain dipasarkan ke pasar tradisional juga ke pusat perbelanjaan modern di daerah ini.

Sementara itu, Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman mengatakan pemkot akan mengupayakan bantuan mesin pencacah sampah untuk para petani sayur organik tersebut pada APBD 2018, namun jumlahnya belum dipastikan karena disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017