Ternate, 24/9 (Antara Maluku) - DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengingatkan pemerintah setempat agar pasar tradisional yang saat ini dibangun dengan konsep modern harus dapat bersaing dengan pasar modern seperti mal dan toko swalayan.

"Konsep pasar modern dengan memberikan kenyamanan, kebersihan dan keamanan kepada para pembeli yang melakukan transaksi," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kota Ternate, Sofyan S. H. Abdurahman, di Graha Ici gedung DPRD Ternate, Sabtu.

Menurut dia, pasar tradisional sebagai urat nadi ekonomi rakyat harus bisa memberi kenyamanan, kebersihan dan keamanan kepada pembeli," kata politisi tersebut.

Ia menyatakan hal itu terkait dengan pembangunan pasar tradisional di Kota Ternate yang mendapat suntikan dana Rp 57 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2017, seperti Gamalama Plaza, pasar Bastiong dan lainnya.

"Harapan komisi II bidang perekonomian dan keuangan DPRD Kota Ternate agar pasar-pasar itu menjawab persoalan pedagangan di daerah ini, termasuk menyerap pedagang yang berjualan di luar," katanya.

Selain itu, pembangunan pasar tradisional dengan konsep modern itu diharapkan dapat bersaing dengan pasar modern yang telah teruji dalam memberi kenyamanan, kebersihan dan keamanan pada calon pembeli dalam bertransaksi.

"Konsep seperti itu harus menjadi perhatian serius agar pembeli merasa betah dan terus berbelanja di pasar tradisional yang menjadi urat nadi ekonomi rakyat," katanya.

"Tidak terkesan kumuh dan juga menjamin kesehatan barang yang didagangkan, dan pastinya berdampak positif bagi pendapatan daerab," tambahnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017