Ambon, 17/11 (Antara) - Sejumlah petani cengkih maupun perajin kopra yang ditemui di lokasi transaksi jual beli hasil perkebunan Maluku di jalan Setia Budi, Kelurahan, Batu Gajah terlihat kesal akibat harga komoditas andalan ini mulai bergerak turun.

"Pikirnya harga cengkih masih tetap Rp105.000/kg, padahal sudah turun menjadi Rp95.000/kg," kata Ruben, seorang petani asal Pulau Seram yang datang membawa 25 kilogram hasil panennya tahun lalu untuk dijual.

Cengkih sudah dijual tadi, lanjutnya, pada saat pembayaran baru mengetahui kalau harga cengkih sudah turun menjadi Rp95.000/kg.

Ros, pembeli yang dikonfirmasi mengakui kalau sudah terjadi perubahan harga cengkih turun dari Rp105.000 menjadi Rp95.000/kg sejak minggu yang lalu, begitu juga dengan kopra yang selalu saja terjadi fluktuasi.



"Kopra pada bulan awal Oktober mencapai Rp9.000/kg, dua minggu kemudian naik mencapai Rp11.000/kg, kemudian turun lagi menjadi Rp10.500/kg, dan kini turun menjadi Rp9.500," ujarnya.

Sedangkan harga pala bundar masih terus bertahan hanya saja bervariasi Rp55.000 hingga Rp56.000/kg, tergantung kondisi biji pala ada yang bundar ada keriput. Untuk fuli masih tetap bertahan yakni Rp120.000/kg, dan coklat Rp23.000/kg.

Dia menjelaskan, patokan harga yang diterapkan di Kota Ambon berdasarkan hasil pantauan perkembangan harga di Surabaya sebagai pasar utama hasil-hasil perkebunan selama ini, sebab hasil pembelian yang dilaskukan di Ambon dijual lagi ke Surabaya.

"Kami harus memantau perkembangan harga di pasar utama agar tidak merugi, sebab di Ambon juga sampai sekarang ini belum ada pembeli kelas atas yang berani beli mengingat belum bisa dilakukan kegiatan ekspor dari Ambon ke luar negeri," ujarnya.

Kalau sudah ada, lanjutnya, pasti hasil-hasil perkebunan daerah ini tidak perlu lagi dijual ke Surabaya, cukup di Ambon saja, memang ada informasi bahwa perusahaan Sucofindo sudah kembali beroperasi di Ambon, mudah-mudahan dalam waktu yang terlalu lama kegiatan ekspor sudah bisa kembali dilakukan langsung dari Ambon.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017