Ambon, 24/11 (Antara Maluku) - Manajemen Rumah Sakit umum Daerah dr. M. Haulussy Ambon akan menggunakan dana Rp90 miliar lebih yang telah dialokasikan dalam APBD provinsi tahun anggaran 2018 untuk membiayai operasional rumah sakit.

"Dana ini akan kita pakai untuk berbagai kegiatan operasional seperti pengolahan limbah medis hingga biaya makan dan minum para pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit," kata Direktur RSUD Haulussy, dr. Justini Pawa di Ambon, Jumat.

Dia mencontohkan anggaran yang setiap tahunnya dibutuhkan rumah sakit untuk pengolahan limbah medis mencapai Rp1,5 miliar, belum lagi anggaran operasional untuk makan dan minum pasien, atau pengadaan alat-alat kesehatan yang habis terpakai.

Termasuk didalamnya pengadaan obat-obatan maupun peralatan medis hingga perbaikan sarana gedung atau bangsal-bangsal rumah sakit guna menampung para pasien yang masuk.

"Jadi kalau mau dibilang alokasi anggaran dalam APBD provinsi tahun 2018 cukup besar karena mencapai Rp90 miliar lebih sebenarnya tidak juga, sebab dananya akan dikelola untuk operasional rumah sakit," katanya.

Justini Pawa juga mengakui kalau dalam tahun-tahun anggaran sebelumnya, RSUD tidak meminta alokasi dana dalam APBD karena sebagai Badan Layanan Umum Daerah, manajemen rumah sakit hanya mengelola anggaran yang diterimanya dari pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Untuk tahun anggaran sebelumnya, RSUD Haulussy sebagai BLUD memperoleh pendapatan sekitar Rp12 miliar hingga Rp15 miliar dan dana tersebut dimanfaatkan untuk belanja modal dan bahan-bahan medis yang habis terpakai.

Misalnya bahan medis yang dipakai untuk melayani pasien penderita HIV/AIDS yang cukup mahal harganya, namun sekali terpakai harus dibuang.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017