Ambon, 27/11 (Antara Maluku) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku akan bekerjasama antar provinsi untuk saling mengisi kebutuhan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Jadi kita akan melihat dulu stok barang yang ada, kalau memang masih kurang maka TPID Maluku akan melakukan kerja sama dengan provinsi lain seperti Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur," kata Ketua TPID Maluku Hamin Bin Taher seusai mengikuti rapat koordinasi TPID Maluku di Ambon, Senin.

Selain itu, katanya, memberikan penguatan atau komunikasi atau transportasi antar kabupaten dan kota terhadap kebutuhan pangan.

Rapat koordinasi dalam rangka membicarakan penguatan strategi pengendalian inflasi menghadapi Natal 2017 dan Tahun baru 2018 itu juga dihadiri Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti.

"Kita juga akan meminta satgas pangan untuk bertindak tegas kalau ada distributor di daerah ini yang melakukan penimbunan barang," ujarnya.

Dirjen Perdagangan Tjahya Widayanti secara terpisah mengatakan, indikasi penimbunan barang terjadi jika harga di pasaran lebih tinggi dan pada saat bersamaan ada distributor terlihat barangnya menumpuk.

"Sampai saat ini belum ada atau belum terjadi penimbunan barang, bahkan kebutuhan minyak goreng sampai sekarang ini cukup banyak," katanya.

Namun, tegasnya, secara umum semua wilayah di Indonesia, sudah aman dengan minyak goreng kemasan sederhana, walaupun ada beberapa daerah yang membatasi pembeliannya.

Sedangkan untuk gula pasir tidak ada persoalan sebab stok cukup banyak sekali, karena itu masyarakat tidak perlu takut.

"Memang ada beberapa retail yang saya amati masih menjual di atas harga eceran tertinggi (HET)," katanya.

Hal yang sama, tambahnya, terjadi juga di pasar-pasar rakyat dan tradisional. "Kami akan sangat dengan tegas untuk meminta mereka harus mengikuti HET yang ada," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017