Ambon, 29/11 (Antara Maluku) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku telah memprogramkan penataan para guru di seluruh kabupaten dan kota sekaligus mengatasi masalah guru honorer.

"Untuk tahun 2018 nanti, belum ada petunjuk dari Kemendikbud untuk rencana pengangkatan guru honorer menjadi guru definitif, sehingga kami perlu melakukan penataan guru secara menyeluruh," kata Kadis Dikbud Maluku Mohammad Saleh Tio, di Ambon, Rabu.

Menurut dia, keberadan guru honor di setiap sekolah tidak terhindarkan meskipun secara nasional pemerintah menyatakan jumlah guru berlebih.

Data dari Kemendikbud di sekolah negeri tercatat guru honorer sebanyak 674.775 orang dan khusus untuk Maluku, keberadaan guru honor masih sangat diperlukan baik sekolah negeri atau pun swasta untuk kelancaran proses belajar dan mengajar.

Khusus untuk pemerataan tenaga guru, katanya lagi, penataan terus dilakukan agar penempatan guru-guru prestasi tidak hanya menumpuk pada satu sekolah saja.

Menurutnya, guru berprestasi harus bisa menyebar merata ke berbagai sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

"Provinsi Maluku memang masih terjadi kekurangan tenaga guru khususnya guru produktif di tingkat SMK, karena jumlah guru SMA dan SMK saat ini sebanyak 7.795 orang dan 2.091 di antaranya adalah guru honor," ujarnya pula.

Selain itu, masih banyak guru honor yang belum berijazah sarjana strata satu dan guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.

Dia menambahkan, proyeksi Kemendukbud untuk 2016-2020 jumlah guru yang pensiun sebanyak 316.500 lebih atau rata-rata sekitar 62.000 orang setiap tahun, sementara pengadaan guru profesional lewat pendidikan profesi guru sebagai guru yangt memenuhi syarat UU Guru dan Dosen hanya sekitar 3.000 hingga 5.000 orang setiap tahun.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017