Ternate, 11/1 (Antaranews Maluku) - Harga biji pala kualitas super di Ternate, Maluku Utara (Malut), yang dikenal dengan nama pala botak, pada pekan ini kembali naik setelah pada pekan sebelumnya mengalami penurunan.

Pantauan Antara di sejumlah pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, Kamis, menunjukkan harga biji pala super yang pada pekan lalu turun Rp60.000/Kg menjadi Rp50.000/Kg, jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, pada pekan ini kembali naik ke angka Rp60.000/Kg.

Begitu pula harga biji pala kualitas standar dan biji pala hancur naik masing-masing dari Rp45.000/Kg menjadi Rp50.000/Kg dan Rp20.000/Kg menjadi Rp22.000/Kg.

Demikian pula harga fuli pala yang pada pekan lalu bertahan diangka Rp120.000/Kg, pada pekan ini naik menjadi Rp125.000/Kg atau merupakan harga tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Menurut salah seorang pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, John, naiknya harga komoditas pala tersebut karena naiknya harga pembelian di daerah tujuan antarpulau komoditas pala Malut, yakni Surabaya.

Mereka tidak bisa memastikan apakan harga komoditas unggulan Malut itu pada pekan mendatang akan kembali mengalami kenaikan atau justru turun, karena harganya sangat bergantung dari perkembangan harga di dalam dan luar negeri.

Namun, khusus untuk harga cengkih yang pada pekan lalu Rp95.000/Kg, pada pekan ini turun menjadi Rp93.000/Kg, juga dipengaruhi turunnya harga pembelian di daerah tujuan antarpulau.

Sementara itu, harga kopra kualitas bagus turun dari Rp10.000/Kg menjadi Rp9.500/Kg, sedangkan kopra kualitas standar bertahan diangka Rp8.500/Kg.

Harga kakao bertahan diangka Rp20.000/Kg, namun tingginya intensitas curah hujan di Malut dalam beberapa pekan terakhir mengakibatkan petani yang menjual kakaonya ke pengusaha hasil pengumpul hasil bumi agak sepi karena petani kesulitan untuk menjemur kakaonya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018