Ternate, 19/2 (Antaranews Maluku) - Sebanyak 14 pejabat Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) dilantik untuk menduduki jabatan eselon II dan IV, dua di antaranya dipromosikan ke jabatan eselon III.

Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Putut Riyatno, M.Kes di Ternate, Senin, mengatakan, pelantikan 14 pejabat di lingkup Perwakilan BKKBN Malut ini bisa mensinergikan kegiatan di setiap bidang dan mitra agar target PPM bisa tercapai dengan baik, apalagi PPM cukup tinggi.

Menurut dia, pejabat eselon III yang dilantik Kabid Pengendalian Penduduk Samad Hi Saleh, Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi Udin Lahidi dan Kabid Keluarga Berencana Jubair Manggis.

Sedangkan 11 pejabat eselon IV yang dilantik diantaranya Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan Muhammad Natsir Ismail, Asbat Hi Sabatun Kasubbag Administrasi Pengawasan dan Kasubbid Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Djana Eko Prayitno yang juga dilantik sebagai Plt Kabid Keluarga Sejahtra. 

Putut mengakui, untuk jabatan satu Plt yakni Kabid Keluarga Sejahtra ini akan dilantik kembali jika usulan yang disampaikan ke BKKBN Pusat.

Oleh karena itu, pejabat yang baru dilantik bisa memenuhi target PPM seperti Contrasepsi Prevelenti Rate (CPR) atau angka rata-rata ber-KB sesuai target hingga 2018 nanti mencapai 55 persen, dimana tahun sebelumnya mencapai 50,51 persen.

Sedangkan untuk un meet need atau Pasangan Usia Subur yang tidak ber-KB dari 17,7 persen menjadi 13,5 persen, Total Vertility Rate (TVR) bisa diturunkan dari 2,9 persen menjadi 2,8 persen.

Dia mengatakan, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) untuk Malut telah mencapai di atas target dari 33,3 persen, jika target yang harus direalisasikan oleh Perwakilan BKKBN Malut 26 persen.

"Kami akan intensifkan pelayanan KB terutama Pasangan Usia Subur (PUS) dengan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), sehingga target nasional bisa tercapai,¿ katanya.

Dia menyatakan, angka kelahiran sesuai persentase ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 3,7 persen atau masih tinggi.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi hingga ke kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kesertaan ber-KB bagi PUS.

"Untuk itu, BKKBN saat ini tengah mengevaluasi berbagai kekurangan dan pembenahan berbagai program dengan menggunakan kuadran dengan upaya menurunkan angka kelahiran, karena di Malut rata-rata melahirkan tiga orang anak," katanya.

Selain itu, hampir setiap saat dilakukan pelayanan KB, tetapi peserta KB aktif masih rendah, ini kelemahan, sehingga ini angka kelahiran harus diturunkan dan paling tinggi pasangan usia subur di Malut melahirkan dua anak saja.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018