Ternate, 22/2 (Antaranews Maluku) - Harga fuli pala yang dipatok para pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, Maluku Utara (Malut), pekan ini turun jika dibandingkan dengan pekan lalu.
"Harga fuli pala pada pekan ini turun dari Rp130.000/Kg, menjadi Rp125.000/Kg," kata Johni, salah seorang pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, Kamis.
Turunnya harga fuli pala tersebut karena pembelian di daerah tujuan antarpulau seperti Surabaya, Jawa Timur dan Manado, Sulawesi Utara juga mengalami penurunan sebagai dampak dari turunnya harga di pasaran ekspor.
Ia mengakui, turunnya harga fuli pala itu mengakibatkan jumlah petani yang datang menjual fuli palanya ke pengusaha pengumpul menjadi berkurang, karena mereka menunggu naiknya kembali harga komoditas unggulan Malut itu.
Sedangkan harga biji pala tetap bertahan, seperti biji pala kualitas super, yang di Ternate dikenal dengan nama pala botak dengan ciri biji besar bulat dan tidak mengkerut Rp60.000/Kg, sedangkan biji pala dengan kualitas standar dan biji pala hancur masing-masing Rp55.000/Kg dan Rp22.000/Kg.
Demikian pula, menurut Johni, harga kopra pada pekan ini tetap bertahan Rp7.300/Kg dengan kadar sesuai standar, sedangkan kopra dengan kadar air diatas standar harganya Rp6.300/Kg.
Harga kopra yang hanya seperti itu juga membuat para petani kelapa menahan kopranya dan menunggu harga kopra naik minimal sampai Rp10.000/Kg, baru mau menjualnya.
Ia menambahkan, khususnya untuk harga kakao tetap bertahan pula diangka Rp20.000/kg, namun harga ini masih dianggap rendah oleh petani karena beberapa waktu lalu harganya sempat mencapai Rp25.000/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Harga fuli pala pada pekan ini turun dari Rp130.000/Kg, menjadi Rp125.000/Kg," kata Johni, salah seorang pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, Kamis.
Turunnya harga fuli pala tersebut karena pembelian di daerah tujuan antarpulau seperti Surabaya, Jawa Timur dan Manado, Sulawesi Utara juga mengalami penurunan sebagai dampak dari turunnya harga di pasaran ekspor.
Ia mengakui, turunnya harga fuli pala itu mengakibatkan jumlah petani yang datang menjual fuli palanya ke pengusaha pengumpul menjadi berkurang, karena mereka menunggu naiknya kembali harga komoditas unggulan Malut itu.
Sedangkan harga biji pala tetap bertahan, seperti biji pala kualitas super, yang di Ternate dikenal dengan nama pala botak dengan ciri biji besar bulat dan tidak mengkerut Rp60.000/Kg, sedangkan biji pala dengan kualitas standar dan biji pala hancur masing-masing Rp55.000/Kg dan Rp22.000/Kg.
Demikian pula, menurut Johni, harga kopra pada pekan ini tetap bertahan Rp7.300/Kg dengan kadar sesuai standar, sedangkan kopra dengan kadar air diatas standar harganya Rp6.300/Kg.
Harga kopra yang hanya seperti itu juga membuat para petani kelapa menahan kopranya dan menunggu harga kopra naik minimal sampai Rp10.000/Kg, baru mau menjualnya.
Ia menambahkan, khususnya untuk harga kakao tetap bertahan pula diangka Rp20.000/kg, namun harga ini masih dianggap rendah oleh petani karena beberapa waktu lalu harganya sempat mencapai Rp25.000/Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018