Ambon, 9/3 (Antaranews Maluku) - Anak-anak di Kota Ambon menggambarkan toleransi, keberagaman dan lingkungan melalui lukisan di atas baju kaos dan tas tangan (tote bag) yang akan dijual untuk kegiatan amal pembangunan taman baca di daerah-daerah terpencil di Maluku.

Digelar oleh organisasi Nusa Hitam di kawasan Gong Perdamaian Dunia di Kota Ambon, Kamis, sedikitnya ada 70 anak berusia antara 8 hingga 13 tahun dari berbagai kawasan di ibu kota provinsi Maluku itu ikut serta dalam kegiatan bertema "Kolaborasi Karya".

Beragam gambar yang menceritakan toleransi, keberagaman dan lingkungan dilukis sendiri oleh mereka tanpa diarahkan oleh para orang dewasa.

Kayla Nussy misalnya. Siswi kelas lima di SD Inpres 42 Ambon itu menceritakan keberagaman dan toleransi melalui lukisan empat sosok manusia. Masing-masingnya diberikan lambang-lambang keagamaan yang mengambarkan keyakinan yang dianut.
 
Anak-Anak di Ambon, Maluku menggambarkan toleransi lewat lukisan (Shariva Alaidrus)

Tak hanya sampai di situ, Kayla juga menambahkan tulisan menarik di lukisannya, yakni "I love Indonesia. Berbeda-beda tetap satu". Ia juga menggunakan emoticon hati sebagai pengganti huruf "o" untuk kata "love".

Ditanya mengenai arti lukisannya, bocah berusia 10 tahun mengatakan ia memilih menggambar toleransi agama karena baginya meskipun berbeda keyakinan tetapi masyarakat Indonesia adalah satu bangsa.

"Sebagai manusia meskipun kita berbeda agama, berbeda suku dan bangsa, kita harus hidup menghormati dan menghargai satu sama lain, karena kita adalah Indonesia punya semboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu," ujarnya.

Sedikit berbeda dengan Kayla, Iin (11) dan Nirmala (13), dua anak yang berasal dari kawasan berbeda di Kota Ambon ini, berkolaborasi melukis rumah dengan latar belakang pegunungan di atas tas tangan.

Menurut keduanya, lukisan rumah menggambarkan tentang keluarga dan latar belakang pegunungan adalah alam yang harus dijaga agar nyaman untuk ditinggali oleh siapa pun.

"Kami memilih menggambar seperti ini karena rumah adalah keluarga, tempat untuk pulang. Rumah yang nyaman adalah di lingkungan yang baik dan terjaga," kata Nirmala.

Kolaborasi Karya adalah bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Musik Indonesia (KAMI). Kegiatan itu juga menghadirkan penyanyi Cicha dan Damon Koeswoyo, kelompok musik HiVi! dan V1mast.
 
Anak-Anak di Ambon, Maluku menggambarkan toleransi lewat lukisan (Shariva Alaidrus)

Tidak hanya melukis, anak-anak juga diajak untuk bernyanyi bersama dengan para penyanyi yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Vanessa Surya dari organisasi Nusa Hitam mengatakan sedikitnya ada 12 tas tangan dan 36 baju kaos yang berhasil dilukis oleh anak-anak. Barang-barang tersebut akan dibawa ke Jakarta dan dijual dalam kegiatan amal pada April nanti.

Hasil dari penjualan baju dan tas tangan nantinya akan digunakan untuk membangun taman baca di daerah-dareah pedalaman di Maluku.

"Kita mau bangun taman baca untuk anak-anak di Maluku, khususnya yang di pedalaman. Kalau sudah ada taman baca, kami bisa terus mengusahakan untuk mengirimkan lebih banyak buku-buku dari Jakarta ke sana," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018