Ternate, 30/3 (Antaranews Maluku) - Perayaan paskah di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) diharapkan menjadi ajang rekonsiliasi di internal Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) 1949 dan GMIH Pembaharuan.

"Kami harapkan agar upaya rekonsiliasi damai antara GMIH 1949 dan GMIH Pembaharuan, meskipun di tengah masyarakat terlihat juga disibukkan dengan berbagai kesiapan dalam menyambut perayaan Paskah kematian Yesus Kristus," kata Pendeta Majelis Imanuel Tobelo, Yones Mamole di Ternate, Jumat.

Sehingga, harapannya agar momentum paskah ini bisa dimanfaatkan untuk menjalani rekonsiliasi antarsesama pengurus GMIH di Halut," ujarnya.

Diapun menegaskan, momentum perayaan Paskah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, nantinya akan berpuncak pada Jumat (30/3) hari ini hingga berlangsung Minggu (1/4) nantinya, sebagai pelaksanaan syukur perayaan ibadah nantinya.

"Nanti akan ada puncak ibadah Paskah kematian dan syukur ibadah kebangkitan dan menjadikan ajang silaturahmi di internal GMIH," ujarnya.

Kendati demikian, perayaan ini sebagai bentuk mengenang kembali momentum Paskah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, tetapi hajatan ini sudah menjadi agenda rutinitas kami di GMIH, dimana setiap bulan sakral ini, tetapi dilaksanakan ibadah perayaan Paskah.

Menurut dia, sejumlah jemaat GMIH, tengah mempersiapkan berbagai taman Paskah di masing-masing jemaat disana, mulai dari simbol salib, kubur yesus dan atribut lain, yang diyakini sebagai bentuk pelayanan secara sakral bagi umat nasrani yang kini berada di bumi Halmahera Utara.

Salah satunya jemaat yang berada di wilayah utara Halmahera Utara, dimana terlihat berbagai kesiapan Paskah yang dikakukan disana.

Menurutnya, hajatan yang sama ini, juga akan berlangsung disetiap warga nasrani dimana pun mereka berada selain pihaknya melaksanakan yang juga ikut menggelarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018