Ambon (ANTARA) - Jalan salib hidup memperingati penderitaan yang menimpa Yesus Kristus dan merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir, ditiadakan dalam perayaan Jumat Agung di Kota Ambon karena pandemi COVID-19.
Pastor Paroki Katedral, Paul Kalkoy mengatakan, risiko jika diadakan jalan salib hidup itu cukup besar karena melibatkan banyak orang pada acara itu.
“Karena bukan hal yang mudah jika jalan salib hidup dilakukan dalam situasi pandemi ini. Sehingga kita harus batasi karena itu kan kita melibatkan banyak orang dan itu lintas Paroki dan lintas Gereja Khatolik,” kata Pastor Paroki Katedral, Paul Kalkoy, di Ambon, Jumat.
Ia menerangkan, jalan salib hidup sebelumnya dulu sering dilakukan di Kota Ambon. Dan rutenya melintasi setiap gereja, dan itu bukan hal yang mudah, jadi dalam kondisi seperti ini tidak memungkinkan untuk dilakukan.
“Jalan salib hidup sebenarnya sudah beberapa tahun tidak jalan, jadi terakhir itu tahun 2018 baru kemudian masuk dalam pandemi,” kata Paul Kalkoy.
Selain itu, karena mengingat masih adanya pandemi COVID-19 di Kota Ambon, gereja Katedral Ambon juga membatasi kunjungan dalam ibadah Jumat Agung tahun ini.
“Kita tetap ada buat virtual karena apa pun yang terjadi ada orang tua atau anak-anak yang tetap masih kita terapkan protokol kesehatan ketat. Jadi untuk orang tua dan anak-anak kita masih belum bisa untuk datang ke gereja karena itu sampai saat ini tetap kita buat virtual untuk melayani mereka hari ini,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk pelayanan sakramen, setelah hari Minggu baru kemudian diantar oleh tim paroki untuk melayani mereka di rumah masing-masing.
Untuk diketahui, Jalan Salib atau dikenal dengan jalan penderitaan merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir atau penderitaan Yesus dan devosi yang memperingati penderitaan tersebut.
Jalan salib ini paling umum dilakukan pada masa Pra-Paskah terutama pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa Pra-Paskah.
Diketahui, umat Kristiani di seluruh dunia termasuk Kota Ambon saat ini merayakan ibadah Jumat Agung, Jumat.
Jumat Agung sendiri menjadi salah satu perayaan Pekan Suci Paskah atau Tri Hari Suci Paskah (Tridum) setelah Kamis Putih.
Jumat Agung menjadi momentum bagi umat Katolik untuk mengenang sengsara dan wafatnya Yesus Kristus.
Baca juga: Pastor Paroki Katedral Ambon Maknai Jumat Agung
Baca juga: Aparat Brimob Polda Maluku jaga pelaksanaan ibadah Jumat Agung