Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon, Maluku melatih warga binaan secara mandiri mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sebagai keterampilan yang menopang perekonomian mereka saat kembali ke masyarakat.
“Kami bersama mitra kami memberikan pelatihan keterampilan pembuatan ikan asin bagi 60 warga binaan,” kata Kepala Lapas kelas IIA Ambon Herliadi di Ambon, Jumat.
Dalam kegiatan itu, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melatih warga binaan pemasyarakatan (WBP) bekerja sama dengan orang lain.
Selama pelatihan, warga binaan tidak hanya menerima materi tentang teori, tetapi juga praktik langsung dan evaluasi.
Tim instruktur memberikan pembelajaran menyeluruh, antara lain pemilihan bahan baku berkualitas, teknik produksi higienis dan efisien, dan pengemasan produk yang memenuhi standar keamanan pangan serta memiliki daya saing di pasar.
Proses pembuatan ikan asin di lapas dengan metode sederhana namun tetap memperhatikan kualitas dan kebersihan. Ikan segar yang dipilih, seperti kembung atau layang. Sisik, insang, dan isi perut ikan disingkirkan sebelum ikan dicuci hingga bersih.
Selanjutnya, ikan direndam atau ditaburi garam kasar dengan perbandingan tertentu agar meresap sekaligus berfungsi sebagai pengawet alami.
Setelah itu, ikan dijemur di bawah sinar matahari langsung di atas para-para atau rak agar tidak menyentuh tanah, lalu dibalik secara berkala sehingga kering merata.

Proses penjemuran biasanya berlangsung satu hingga dua hari, tergantung ukuran ikan dan intensitas cahaya matahari. Ikan asin yang telah kering kemudian disimpan dalam wadah tertutup atau dikemas dengan plastik higienis untuk selanjutnya siap dipasarkan.
Melalui tahapan ini, katanya, warga binaan tidak hanya mempelajari keterampilan mengolah pangan, tetapi juga dibekali pemahaman tentang pentingnya standar higienis dan daya saing produk agar bisa menjadi bekal usaha setelah bebas dari lapas.
Heriadi mengatakan pelatihan ini langkah nyata pembinaan secara berkelanjutan terhadap WBP. Program ini menjadi wujud komitmen Lapas Ambon dalam mendukung hak warga binaan memperoleh pembinaan yang aplikatif dan berorientasi pasar.
“Pelatihan ini memberikan harapan baru bagi warga binaan. Saya berharap setelah bebas nanti, mereka dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk membuka usaha sendiri dan menjalani hidup yang lebih mandiri dan produktif,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Lapas Ambon berharap, warga binaan mampu membangun kehidupan yang lebih mandiri, produktif, dan sejahtera setelah kembali ke masyarakat.
