Ambon, 12/4 (Antaranews Maluku) - Satu dari 10 pecatur Maluku mengalahkan Grand Master Internasional (GMI) Utut Adianto dalam pertandingan catur simultan memeriahkan pelantikan pengurus provinsi (pengprov) Percasi Maluku, di Ambon, Rabu (11/4) malam.

Pecatur Maluku yang menang atas "jawara" catur Indonesia dan pernah menduduki peringkat 100 besar dunia pada Juli 2001 dengan ELO rating 2598 tersebut yakni Billy Lokollo, pecatur non-master yang baru dilantik pada bidang penelitian dan pengembangan (litbang) Pengprov Percasi Maluku.

Pengprov Percasi Maluku sebenarnya telah menjadwalkan Utut akan bertanding simultan melawan 20 pecatur Maluku dari berbagai kalangan dan kelompok umur, namun mengingat pendiri Sekolah Catur Utut Adianto pada 1 Juli 1993 tersebut sedang kelelahan karena baru tiba di Kota Ambon, pada Rabu (11/4) petang, sehingga pertanrungannya dibatasi hanya 10 pecatur.

Dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari tiga jam tersebut, Utut yang pernah melawan 833 pecatur Surabaya secara simultan pada 1998, terlihat sedikit kewalahan menghadapi pecatur Maluku yang memiliki beragam strategi.

Usai bertanding, juara Zona Asia Pasifik di Genting Highland, Malaysia tahun 1995 menyandang predikat Super Grand Master dengan peringkat Elo 2.600 tersebut pun sedikit memberikan penjelasan mengenai permainan catur baru saja dilakoninya.

Bahkan, juara 15 turnamen internasional tersebut menguraikan secara teoritis maupun strategi dari satu persatu partai yang baru dilakoninya, termasuk partai di mana ia mengalami kekalahan dari Billy Lokolo.

"Saya akui pecatur Maluku sudah jago-jago, memiliki semangat tanding tinggi dan pantang menyerah. Sekarang tinggal berlatih taktik dan pola permainan secara kontinyu dan diikut sertakan dalam berbagai turnamen untuk menambah ilmu," ujar Ketua Umum PB Percasi tersebut.

Utut yang mendapat julukan "anak ajaib" dan "syaraf baja" itu menyatakan beberapa pecatur yang baru selesai menjajal kemampuannya tersebut tidak cermat dan terburu-buru serta menyia-nyiakan daerah D4, E4, D5, E5" yang merupakan sentrum pertarungan catur.

Dia juga berpesan kepada para pecatur bahwa dalam pertandingan cabang olahraga yang menguras pikiran itu, mengajarkan hidup seksama, apa adanya. "Kita tidak bisa memaksakan situasi. Makanya dalam catur ada pertandingan yang berakhir draw atau seri.

Menurutnya, kalau dipaksakan memang bisa. Namun, tegasnya, seorang pecatur juga harus bisa mengkalkulasikan langkah terbaik lawan serta mengkoordinasikan dan sentralisir langkah seluruh bidak caturnya.

Peraih gelar grand master (sebutan pecatur dengan peringkat tertinggi) internasional termuda se-Asia Tenggara taun 1996, saat masih 21 tahun tersebut berharap dalam beberapa tahun mendatang akan lahir pecatur handal dan berkualitas dari Maluku untuk mengharumkan nama daerah maupun bangsa dan negara di dunia internasional.

Pertandingan catur simultan antara Utut dengan 10 pecatur Maluku digelar dalam rangka memeriahkan pelantikan pengurus Pengprov Percasi maluku masa bakti 2018-2022 yang dirangkaikan dengan Kejuaraan Daerah (Kejurda) catur Provinsi Maluku 2018, diikuti para pecatur dari 11 kabupaten-kota di Maluku dan akan berlangsung pada 12-14 April 2018.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018