Ternate, 6/5 (Antaranews Maluku) - Satgas Pasar di seluruh pasar tradisional di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) diintruksikan untuk mengwaspadai pedagang yang memanfaatkan momentun bulan Ramadan untuk meraih keuntungan besar dengan cara nakal.

"Setiap bulan Ramadan permintaan masyarakat tinggi dan itu tidak tertutup kemungkinan dimanfaatkan pedagang untuk melakukan spekulasi, misalnya sengaja menyembunyikan stok untuk mendorong naiknya harga,"kata Plt Wali Kota Ternate, Abdullah Taher di Ternate, Minggu.

Hal lainnya yang juga harus diwaspadai Satgas Pasar adalah penggunaan bahan berbahaya dalam produk yang dijual pedagang, misalnya penggunaan formalin pada ikan dan daging ayam.

Menurut dia, pedagang melakukan praktik seperti itu harus ditindak tegas, misalnya izin usahanya dicabut karena sangat merugikan masyarakat luas, terutama dari segi kesehatan.

Khusus kepada masyarakat diimbau agar dalam membeli kebutuhan pokok untuk menghadapi Ramadan, tidak berlebihan karena hal sepeti itu justru akan mendorong pedagang untuk menaikan harga.

Ia mengatakan, sesuai pantauan di sejumlah pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern di Ternate dalam menghadapi Ramadan 2018, menunjukan harga kebutuhan pokok tetap stabil, begitu pula stoknya cukup banyak.

Bahkan untuk beberapa jenis kebutuhan pokok yang sebelumnya sempat naik, seperti gula pasir kini telah turun dari Rp14.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg, begitu pula minyak goreng curah yang sebelumnya Rp14.000 per kg, kini turun menjadi Rp13.000 per kg.

Abdullah Taher mengakui bahwa sebagian besar kebutuhan pokok di Ternate harus didatangkan dari daerah lain, sehingga rawan terjadi lonjakan harga jika pasokannya terhambat, misalnya karena gangguan cuaca.

Tetapi Pemkot Ternate bersama pihak terkait lainnya, termasuk para distributor telah mengantisipasinya sejak awal dengan mengupayakan stok selalu tersedia dengan cara terus mendatangkannya walaupun ada hambatan cuaca.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018