Ambon, 12/5 (Antaranews Maluku) - Komisi B DPRD Maluku mengingatkan para penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh kabupaten dan kota untuk memanfaatkan "call center" yang disiapkan Pertamina guna mengantisipasi kelangkaan BBM terutama jelang bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah.

"Terhadap para penyalur ini ada call center yang ada pada mereka, sehingga kalau terjadi kelangkaan atau keterbatasan stok BBM, diharapkan segera memberikan informasi ke Pertamina supaya proses pendistribusian segera dilakukan," kata wakil ketua komisi B DPRD Maluku, Abdullah Marasabessy di Ambon, Sabtu.

Komisi B telah melakukan rapat kerja dengan Pertamina dan PT. PLN (Persero) wilayah Maluku-Maluku Utara guna mengantisipasi kesiapan BBM serta ketersediaan tenaga listrik bagi masyarakat jelas bulaln Ramadhan.

"Sebetulnya ada tiga mitra yang kami undang dalam rapat kerja ini dan dua yang hadir, sedangkan Dolog berhalangan karena ada agenda lain," katanya.

Prinspinnya raker ini terkait persiapan Pertamina dan PLN terhadap kebutuhan masyarakat jelang dan setelah Lebaran untuk kebutuhan BBM semua jenis dan pendistribusiannya pada masing-masing titik di 11 kabupaten/kota

"Kita tanyakan kesiapaan mereka agar ada gambaran BBM dari seluruh jenis, ketersediaan stok, dan pendistribusiannya," ujar Abdullah.

Untuk PLN itu terkait dengan kebutuhan penyediaan energi listrik pada seluruh titik yang di Maluku/Malut baik ketersediaan energi, waktu menyala, komponen pembangkit yang diperlukan masyarakat maksimal atau tidak.

Kalau yang digambarkan dalam raker kelihatannya bagus, tetapi kenyataan di lapangan tidak selalu seperti itu namun mereka senantia melakukan perbaikan untuk pemenuhan kebutuhan listrik atau pun BBM bagi masyarakat.

Evaluasi monitoring DPRD dan masyarakat terhadap teman-teman penyalur BBM yang selama ini bangun kerjasama dalam bentuk MoU senantiasa memberikan informasi secara kontinyu terkait dengan kelangkaan BBM pada masing-masing titik, baik itu SPBU, APMS, hingga para agen penyalur yang diberikan pekerjaan untuk melakukan itu.

Manejer Area PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku-Malut, Wahidin mengatakan, memasuki H-7 hingga H+7 sudah lengkap dengan SOP yang disusun.

"Kemudian untuk bulan puasa, kami sedapat mungkin akan mengurangi biaya pemeliharaan dan untuk pemadaman yang terencana serta yang tidak bersifat darurat atau emergency," katanya.

Kecuali pemeliharaan yang sifatnya darurat yang tidak dilaksanakan saat itu berpotensi terjadinya gangguan lebih besar terpaksa akan lakukan, itu pun mempetimbangkan kondisi-kondisi jelang buka puasa dan sahur.

Dia berharap mudah-mudahan selama bulan puasa dan Idulfitri nantinya peralatan maupun kondisi sistem milik PLN tidak akan ada kejadian yang bersifat darurat sehingga dilakukan pemeliharaan.

"Jelang bulan puasa kami juga sudah siap karena beberapa minggu terakhir sudah melakukan perbaikan yang sifatnya preventif seperti memangkas pohon, pergantian beberapa peralatan yang berpotensi mengganggu, travo-travo untuk menghindari gangguan hewan liar seperti kodok atau ular," jelas Wahidin.

Sehingga pada sejumlah titik telah dipasang mesin travo hindari gangguan yang membuat terjadinya pemadaman.

Pekan ini juga ada pemeliharaan yang dilakukan pada tengah malam karena beban rendah saat itu sehingga bisa dilakukan manuver untuk pemadaman agar JPO bisa beroperasi sebelum puasa.

"Ada beberapa lokasi yang padat seperti kawasan Batmerah dan Tantui, tetapi kami usahakan tidak meluas pada pengguna listrik lainnya, dan kami pikir kalau tidak lakukan sekarang maka JPO tidak beroperasi.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018