Ternate, 24/5 (Antaranews Maluku) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendorong para pedagang ikan di daerah ini, khususnya di pasar tradisional untuk menggunakan kilo gram dalam penjualan ikan.

"Para pedagang ikan di Ternate selama ini menjual ikan dengan hitungan jumlah ekor, padahal mereka membeli dari nelayan menggunakan hitungan kilo gram," kata Sekretaris TPID Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Kamis.

Ikan cakalang ukuran sedang misalnya pedagang ikan membeli dari nelayan seharga Rp15.000 per kg, yang dalam satu ekor bisa mencapai 3 kg, kemudian pedagang ikan menjual di pasar dengan harga sampai Rp150.000 per ekor.

Menurut dia, pola yang digunakan pedagang ikan itu berpotensi merugikan konsumen, karena pedagang bisa seenaknya memainkan harga untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa diketahui konsumen.

Kalau pedagang ikan menjual menggunakan kilo gram konsumen bisa dengan mudah mengetahui apakah pedagang ikan mengambil keuntungan besar atau tidak dengan cara membandingkannya dengan harga ikan yang dijual nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) setempat.

Sutopo Abdullah juga mendorong Pemkot Ternate untuk menambah kapasitas coldstorage di TPI Dufa-Dufa dan TPI Bastiong untuk meningkatkan kemampuannya dalam menampung ikan hasil tangkapan nelayan.

Selama ini pada musim ikan, sering terjadi hasil tangkapan ikan nelayan tidak bisa ditampung seluruhnya pada cold storage di kedua TPI tersebut, sebaliknya pada musim pacelik ikan selalu kehabisan stok.

"Kalau kapasitas cold storage di TPI Dufa-Dufa dan TPI Bastiong ditambah maka pada musim ikan seluruh ikan hasil tangkapan nelayan bisa ditampung dan pada musim pacelik ikan tidak akan kehabisan stok, sehingga pasokan di pasaran setempat tetap lancar dan harga juga tetap stabil,"katanya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018