Ambon, 5/6 (Antaranews Maluku) - Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya (Sosbud) ASEAN, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengadakan pelatihan guna menangkal kabar bohong atau hoax melibatkan 150 peserta dari berbagai komunitas di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Selasa.

Pelatihan yang merupakan bagian dari diskusi publik bertema "ASEAN Rajut Harmoni. Katong Samua Basudara" bekerja sama dengan Pemprov Maluku dihadiri Direktur Kerja Sama Sosbud ASEAN, Kemlu, Riaz Saehu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengapresiasi pelatihan tersebut sebagai sangat penting dan strategis daam.upaya komprehensif mencegah dan menangkal penyebaran kabar bohong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Pelatihan ini sangat penting artinya di tengah derasnya perkembangan arus informasi dan teknologi yang diwarnai bermunculannya berbagai informasi di media dalam jaringan (daring) atau dunia maya terutama yang berisi informasi bohong dan menyesatkan," kata Zeth dalam sambutan tertulis dibacakan staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM, Halim Daties.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan canggih, tanpa disadari memunculkan banyak informasi bohong, bernada fitnah serta ujaran kebencian baik berupa foto, video maupun tulisan yang memengaruhi pikiran dan perilaku masyarakat serta dapat berdampak menimbulkan perpecahan dan disintegrasi bangsa termasuk di kawasan ASEAN.

Pelatihan yang melibatkan sejumlah relawan tergabung dalam Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) perwakilan Maluku tersebut, diharapkan dapat menjadi wadah serta solusi bagi masyarakat untuk lebih cerdas dan selektif dalam menangkal informasi menyesatkan yang berkembang di media sosial dan dunia maya.

Menurutnya, kabar bohong atau ujaran kebencian tidak akan terjadi dan berkembang jika masyarakat berpikir kritis dan proaktif mencari kebenaran atas berita tersebut.

Sebelum menerima, menyebarkan atau membagikan suatu informasi, Zeth meminta masyarakat untuk meneliti terlebih dahulu kebenarannya, sehingga tidak termakan dan mejadi penyebar kabar palsu.

"Saya berharap setelah pelatihan ini para peserta yang telah dibekali dengan tips dan trik dapat berperan menangkal penyebaran hoaks, berinternet cerdas dan sehat serta meredam ujaran kebencian," katanya.

Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menggunakan internet, media sosial, situs jejaring online dan aplikasi chat lainnya.

Direktur Kerja Sama Sosbud ASEAN Kemlu, Riaz Saehu menegaskan Ambon merupakan kota pertama di tanah air yang dijadikan contoh penyelenggaraan pelatihan untuk menangkal kabar kibul tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan upaya Kemlu dalam mengimplementasikan deklarasi ASEAN (ASEAN Declaration on culture of prevention - CoP) tentang budaya pencegahan untuk masyarakat yang damai, inklusif, tangguh, sehat dan harmonis yang ditandatangani para pemimpin ASEAN pada KTT ke-31 di Manila Filipina pada 13 November 2017.

"Deklarasi CoP bertujuan memajukan budaya preventif yang antara lain memuat elemen rasa saling memahami, menghargai serta mendorong nilai toleransi dan modernisasi," tandas Riaz.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018