Ambon, 28/6 (Antaranews Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menyiagakan posko layanan pengaduan bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan jajaran itu dalam menghadapi bencana.

"Posko pengaduan disiagakan 24 jam sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi, mengingat puncak musim hujan diprediksikan akan terjadi di bulan Juli 2018," kata Kepala BPBD Ambon, Demy Paays, di Ambon, Kamis.

Pihaknya telah menyiapkan petugas untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat melalui posko di kantor BPBD Karang Panjang Ambon.

Petugas siaga di kantor langsung merespons jika ada laporan bencana dari masyarakat. Masyarakat yang terancam longsor juga dapat mengambil bantuan tanggap darurat berupa terpal di kantor BPBD.

Ia mengatakan curah hujan di Kota Ambon diprediksikan cukup tinggi pada Juli.

Oleh karena itu, katanya, warga diminta waspada serta tanggap menghadapi bencana.

Hujan dengan intensitas tinggi berdampak terjadinya tanah longsor dan banjir. Oleh karena itu, warga diminta untuk memperhatikan lingkungan tempat tinggal.

"Warga diminta untuk memperhatikan selokan dan jalur air, serta tidak membuang sampah ke sungai dan lereng gunung. Masyarakat harus siaga jangan lengah menghadapi ancaman bencana alam, mengingat intensitas hujan pada beberapa bulan ke depan tinggi dan dalam tenggat waktu lama," katanya.

Menghadapi bencana alam, kata Demy, masyarakat tidak boleh pasif. Setiap masyarakat diharapkan mempunyai cara untuk menyampaikan informasi jika terjadi bencana.

"Kita berharap warga yang menghadapi bencana segera melaporkan ke posko, sehingga petugas dapat menindaklajuti dengan memberikan bantuan tanggap bencana, melakukan antisipasi dini, serta meminimalisir terjadinya kerugiaan saat bencana alam terjadi," ujarnya.

Ia mengakui dalam menghadapi musim hujan peran relawan tangguh bencana penting dalam membantu pemerintah untuk melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Pencegahan bencana tahap awal dimulai dari desa, melalui peran relawan tangguh bencana yang saat ini difokuskan di dua kecamatan, yakni Leitimur Selatan dan Nusaniwe.

"Tahun 2018 dilakukukan penambahan desa tangguh bencana yakni Kelurahan Amantelu dan Kelurahan Batu Meja. Kita berharap peran desa tangguh bencana serta posko pengaduan bencana dapat mengantisipasi terjadinya bencana alam," ujarnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018