Saumlaki, 3/7 (Antara) - Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara menyetujui usulan Kepala Perwakilan RI pada Konsulat Republik Indonesia di Darwin perihal izin penerbangan sewa langsung Darwin - Saumlaki untuk mendukung pelaksanaan Darwin-Saumlaki Yacht Race 2018.

"Dalam Surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor AV.008A/3/12/DAV-2018 tanggal?29 Juni 2018?kepada Konsulat RI di Darwin, Dirjen memberikan izin penerbangan sewa rute Darwin - Saumlaki - Darwin dimaksud sehingga Dirjen meminta agar dilakukan koordinasi lanjut dengan pihak-pihak terkait," kata Kepala Bidang Usaha Pemasaran Pariwisata - Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Yunita Hamid," di Saumlaki, Selasa.

Koordinasi tersebut dilakukan dengan pihak Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), serta harus tersedia petugas Customs, Immigration dan Quarantine (CIQ, bea cukai, imigrasi dan karantina).

Selain itu, memenuhi ketentuan teknis dan pengoperasian pesawat udara di wilayah NKRI, aspek teknis keselamatan dan keamanan penerbangan, Izin Terbang (Flight Clearance) berupa Diplomatic Clearance dari Kementerian Luar Negeri, Security Clearance dari Mabes TNI dan Flight Approval dari Kementerian Perhubungan.

Surat yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian Dirjen Perhubungan Udara, Anung Bayumurty tersebut juga berisi ketentuan yakni Izin Terbang (Flight Clearance) untuk Perusahaan Angkutan Udara Asing dapat diajukan oleh perwakilan yang ada di Indonesia, Agen yang ditunjuk oleh Perusahaan Angkutan Udara Asing, dan Perwakilan Diplomatik dari Negara tempat berdirinya atau tempat didaftarkannya pesawat udara tersebut.
 
Bandara Mathilda Batlayeri, Saumlaki, Maluku Tenggara Barat (Simon Lolonlun)

Selanjutnya, Bayumurty juga meminta agar maskapai yang digunakan tidak mengangkut penumpang dari wilayah Indonesia, kecuali penumpangnya sendiri yang diturunkan pada penerbangan sebelumnya (in-bound traffic).

Sebagai pelaksana teknis kegiatan di daerah, Yunita menyebutkan bahwa berdasarkan surat itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan konsulat RI di Darwin dan instansi terkait lainnya untuk memastikan tersedianya perizinan dan fasilitas yang dibutuhkan dalam memperlancar penerbangan itu, yang direncanakan tanggal?5 Juli 2018.

"Sesuai rencana mereka akan gunakan pesawat Hardy Aviation, dimana dalam penerbangan itu akan ada 19 orang dan kemungkinan ada pejabat dari Northern Territory (Australua)," kata Yunita.

Pesawat Hardy Aviation merupakan pesawat jenis Metroliner yang dapat menampung sekitar 19 penumpang. Pesawat jenis ini dapat mendarat di bandara yang memiliki panjang landasan pacu antara 991 meter hingga 1.341 meter, sehingga dapat mendarat di Bandara Mathilda Batlayeri, Saumiaki yang memiliki landasan pacu sepanjang 1.630 meter dan lebar 30 meter.

Penerbangan dari Darwin ke Saumlaki ditempuh dalam waktu 45 -70 menit, menempuh jarak 370 mil.

Yunita mwngungkapkan, penerbangan Darwin-Saumlaki pernah terlaksana satu kali pada masa pemerintahan Bupati S.J. Oratmangun dan Wakil Bupati Lukas Uwuratuw.
 
Perahu layar peserta Darwin - Saumlaki, Maluku Tenggara Barat yang sudah tiba di Teluk Saumlaki, Senin (2/7) (Simon Lolonlun)

Ia menambahkan, kedatangan rombongan dalam penerbangan tanggal 5 Juli mendatang untuk menghadiri acara Welcome Ceremony peserta Darwin - Saumlaki Yacht Race yang digelar oleh Pemkab MTB sebagai puncak acara pelaksanaan lomba perahu layar itu.

Peserta lomba dilepas dari pantai Darwin, Australia Utara pada 30 Juni 2018 dan sejauh ini sudah empat peserta yang tiba di Teluk Saumlaki. 

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018