Ambon, 3/7 (Antaranews Maluku) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan program studi (Prodi) D3 keperawatan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Ambon dilatih tata cara Evakuasi Medis Laut (EML) oleh tim Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo, Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon.

Kepala Rumkital F.X. Suhardjo Lantamal Ambon, Letkol Laut (K) Ali Setiawan, di Ambon, Selasa, membenarkan sebanyak sembilan mahasiswa FK Unpatti serta 129 mahasiswa D3 Keperawatan ?Poltekes Ambon mengikuti pelatihan yang dibagi dua gelombang dan dipusatkan di pantai markas komando (Mako) Lantamal, desa Halong, Kota Ambon.

"Pelatihan EML penting diketahui dan dipahami oleh mahasiswa FK maupun prodi keperawatan, mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut," katanya.

Pengetahuan EML akan menjadi bekal ketrampilan bagi para mahasiswa setelah menamatkan pendidikan serta melakukan pengabdian di masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sulit.

Pelatihan yang berlangsung beberapa hari tersebut, ratusan mahasiswa dari dua lembaga pendidikan itu diberikan materi kesehatan bahari diantaranya pengenalan alat-alat pertolongan korban di laut dan penanganan korban tenggelam secara perorangan maupun kelompok menggunakan tandu air.

Mereka juga diajarkan melakukan resusitasi jantung paru atau tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru yang berorientasi pada otak.

Mahasiswa juga diajari teknik menaikan korban dari laut ke perahu karet dengan satu maupun dua orang penolong, teknik bertahan hidup di laut dengan cara mengapung dan menunggu (uitemate).

Mereka juga diberikan pengenalan tentang tindakan lanjutan pada Chamber Hyperbaric atau peralatan terapi pengobatan dan kesehatan yang menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara di dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT).

Selain itu, dibekali pengenalan motor tempel dan cara pengendalian kapal atau perahu dengan harapan mampu memberikan pertolongan pada kasus kegawat daruratan di air dan mampu melaksanakan prosedur evakuasi menggunakan transportasi air secara mandiri dari pulau terpencil menuju tempat pertolongan lanjutan.

Salah seorang instruktur Lettu Laut (K) Agus Wijaya mengemukakan, konsep pembelajaran saat ini sedikit berbeda dari yang sebelumnya karena latihan EML dibagi menjadi beberapa bagian.
 
Sejumah mahasiswa kedokteran Unpatti Ambon mengikuti latihan evakuasi medis laut di Lantamal IX Ambon (Jimmy Ayal)

Setiap kelompok melaksanakan pertolongan korban tenggelam dengan menggunakan tandu air, kemudian dibawa ke daratan dan memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) serta olah gerak perahu karet dan pengoperasian motor tempel dan pada saat dibawa ke tengah laut mahasiswa dilatih Uitemate oleh pelatih khusus.

Selanjutnya problem berlanjut ke UGD yakni melaksanakan initial assesment korban tenggelam dan terakhir melaksanakan tindakan lanjutan di Chamber Hiperbarik.

Pada tahap akhir ini mahasiswa masuk ke dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) dan dilatih untuk menjadi perawat tender dalam.

Direktur Poltekkes Ambon, Hairudin Rasako mengapresiasi kerjasama yang dilakukan bersama tim EML Lantamal IX Ambon mengingat pelatihan tersebut bermanfaat, baik bagi institusi maupun mahasiswa di masa mendatang.

Pelatihan tersebut merupakan penjabaran visi dan misi Prodi tersebut yakni yakni mencetak tenaga kesehatan profesional dan berwawasan bahari.

"Pelatihan bersama Lantamal Ambon merupakan suatu keharusan mengingat institusi ini memiliki keahlian di bidang kesehatan bahari dan dapat diaktualisasikan untuk melahirkan tenaga kesehatan berwawasan bahari serta mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan penyelamatan di laut," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018