Saumlaki, 7/7 (Antara) - Angelika Batfutu, wakil Maluku di ajang Miss Grand Indonesia (MGI) 2018 dengan dua misi yakni promosi pariwisata daerah dan mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) wanita Maluku secara khusus dan Indonesia secara umum untuk menjadi wanita cerdas, tangguh, percaya diri, berani, kreatif dan inovatif.
"Sebagai wanita Indonesia, khususnya wanita Maluku, kita harus percaya diri dan menjadi wanita mandiri," kata wanita kelahiran Jakarta 16 Mei 1995 ini, saat diwawancarai di Saumlaki, Sabtu.
Gadis asal desa Olilit, kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) ini menjadi bagian dari 32 peserta MGI yang akan mengikuti tahap pra kontes hingga karantina di Jakarta, 9 s.d 21 Juli 2018.
Beberapa tahapan yang akan dilalui selama karantina adalah catwalk class, deep interview, dan talent show.
Angelika, mahasiswi tugas akhir di Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta, mengatakan dirinya akan menampilkan talenta dalam public speaking dan baca puisi bertemakan tanah air Maluku.
"Puisi ini akan saya susun sendiri, saya persembahkan untuk Maluku. Melalui puisi saya akan ceritakan secara pendek dan jelas, dimana saya tuangkan perasaan-perasaan saya untuk Maluku sehingga para juri dan para penonton dapat merasakan Maluku itu sendiri," jelasnya.
"Mungkin mereka belum mengenal Maluku, tetapi mereka akan tahu bagaimana itu Maluku melalui puisi saya," ujar anak ketiga dari pasangan Adeodatus Batfutu dan W.Yuli ini.
Sebagai anak adat, Angelika juga memiliki nama adat Tanimbar yakni Oda Ampesyenan. Menurut ayahnya, nama itu memiliki mantra budaya.
Bangun sekolah gratis
Dalam keseharian, Angelika juga aktif bekerja dan mengajar bahasa Inggris bagi para siswa SMP dan SMA di lingkungannya.
Berdasarkan pengalaman itu, ia punya obsesi untuk meningkatkan kemampuan wanita muda Maluku, khususnya di kepulauan Tanimbar, dalam berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
"Jika Tuhan berkehendak, saya akan mendirikan sekolah bahasa Inggris dan bebas biaya bagi masyarakat," katanya.
Menurut dia, edukasi tidak harus dibayar. Edukasi adalah hal yang harus diterima secara gratis karena demi pembangunan masa depan anak cucu.
Angelika mengatakan, dengan semakin banyak orang yang mampu berbahasa Inggris maka semakin mudah mempromosikan potensi daerah kepada masyarakat luar.
"Sudah tentu pula dapat meningkatkan promosi kekayaan alam yang dimiliki untuk menarik minat para wisatawan manca negara," tambahnya.
Menyangkut keikutsertaannya dalam kontes MGI 2018, Angelika memohon restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Maluku, agar dirinya mampu membawa nama baik provinsi ini di kancah nasional hingga internasional.?
Miss Grand Indonesia adalah kontes kecantikan yang diselenggarakan pada tahun 2018 oleh Yayasan Dharma Gantari.
Pemenang kontes itu akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.
Kontes Miss Grand International diselenggarakan pertama kali pada 2013 di Thailand.
Video :
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Sebagai wanita Indonesia, khususnya wanita Maluku, kita harus percaya diri dan menjadi wanita mandiri," kata wanita kelahiran Jakarta 16 Mei 1995 ini, saat diwawancarai di Saumlaki, Sabtu.
Gadis asal desa Olilit, kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) ini menjadi bagian dari 32 peserta MGI yang akan mengikuti tahap pra kontes hingga karantina di Jakarta, 9 s.d 21 Juli 2018.
Beberapa tahapan yang akan dilalui selama karantina adalah catwalk class, deep interview, dan talent show.
Angelika, mahasiswi tugas akhir di Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta, mengatakan dirinya akan menampilkan talenta dalam public speaking dan baca puisi bertemakan tanah air Maluku.
"Puisi ini akan saya susun sendiri, saya persembahkan untuk Maluku. Melalui puisi saya akan ceritakan secara pendek dan jelas, dimana saya tuangkan perasaan-perasaan saya untuk Maluku sehingga para juri dan para penonton dapat merasakan Maluku itu sendiri," jelasnya.
"Mungkin mereka belum mengenal Maluku, tetapi mereka akan tahu bagaimana itu Maluku melalui puisi saya," ujar anak ketiga dari pasangan Adeodatus Batfutu dan W.Yuli ini.
Sebagai anak adat, Angelika juga memiliki nama adat Tanimbar yakni Oda Ampesyenan. Menurut ayahnya, nama itu memiliki mantra budaya.
Bangun sekolah gratis
Dalam keseharian, Angelika juga aktif bekerja dan mengajar bahasa Inggris bagi para siswa SMP dan SMA di lingkungannya.
Berdasarkan pengalaman itu, ia punya obsesi untuk meningkatkan kemampuan wanita muda Maluku, khususnya di kepulauan Tanimbar, dalam berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
"Jika Tuhan berkehendak, saya akan mendirikan sekolah bahasa Inggris dan bebas biaya bagi masyarakat," katanya.
Menurut dia, edukasi tidak harus dibayar. Edukasi adalah hal yang harus diterima secara gratis karena demi pembangunan masa depan anak cucu.
Angelika mengatakan, dengan semakin banyak orang yang mampu berbahasa Inggris maka semakin mudah mempromosikan potensi daerah kepada masyarakat luar.
"Sudah tentu pula dapat meningkatkan promosi kekayaan alam yang dimiliki untuk menarik minat para wisatawan manca negara," tambahnya.
Menyangkut keikutsertaannya dalam kontes MGI 2018, Angelika memohon restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Maluku, agar dirinya mampu membawa nama baik provinsi ini di kancah nasional hingga internasional.?
Miss Grand Indonesia adalah kontes kecantikan yang diselenggarakan pada tahun 2018 oleh Yayasan Dharma Gantari.
Pemenang kontes itu akan mewakili Indonesia pada kontes Miss Grand International, yang bertujuan pada aksi perdamaian dunia.
Kontes Miss Grand International diselenggarakan pertama kali pada 2013 di Thailand.
Video :
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018