Ternate, 7/8 (Antaranews Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengatakan tidak benar kalau ada nelayan yang kesulitan memasarkan hasil tangkapannya di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Dufa-Dufa.

"Saya sudah mengecek ke PPI Dufa-Dufa dan tidak satu pun nelayan yang datang membongkar ikan hasil tangkapannya di PPI itu yang tidak diterima," kata Kepala DKP Ternate, Ruslan Biang di Ternate, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan menyusul adanya informasi bahwa nelayan yang membawa ikan hasil tangkapan di PPI Dufa-Dufa sering kesulitan menjual ikan hasil tangkapannya, sehingga mereka terpaksa membagikannya secara gratis kepada masyarakat setempat.

Menurut dia, kapasitas cool strage di PPI Dufa-Dufa memang agak terbatas, tetapi selama ini masih bisa menampung seluruh hasil tangkapan nelayan, karena ikan yang ditampung di cool strage PPI Dufa-Dufa itu hanya disimpang sementara dan untuk selanjutnya disalurkan ke pasar lokal atau antar-pulau.

PPI Dufa-Dufa juga banyak pedagang ikan yang membeli langsung ikan kepada nelayan untuk dijual kembali ke sejumlah pasar di Ternate, sehingga dapat dipastikan setiap nelayan yang membawa ikannya ke PPI itu akan terjual semuanya.

Kalau pun ada nelayan agak terlambat dilayani untuk memasukan ikannya ke cool strage PPI Dufa-Dufa, kata Ruslan Biang, itu terjadi karena banyaknya kapal ikan nelayan yang harus dilayani, sehingga harus antri, itu pun hanya beberapa jam.

Di Ternate selain PPI Dufa-Dufa, juga ada PPI Bastiong, sehingga semua hasil tangkapan nelayan di Kota Ternate, terutama untuk jenis ikan yang banyak diminati konsumen, seperti ikan cakalang dan ikan tuna akan tertampung di kedua PPI itu.

Ia menambahkan, untuk harga ikan di pasaran Ternate yang terkadang melonjak, ikan cakalang ukuran sedang misalnya yang normalnya Rp100ribu per ekor menjadi Rp200ribu per ekor, itu karena adanya pengaruh cuaca ekstrim diperairan Ternate yang mengakibatkan stok ikan terbatas.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018