Ambon, 7/8 (Antaranews Maluku) - Wakil Gubernur(Wagub) Maluku, Zeth Sahuburua merayakan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 bersama 500 anak dari jenjang pendidikan anak usia dini (Paud) hingga SMA/SMK- sederajat di Kota Ambon, Selasa.

Peringatan HAN 2018 dengan tema "Anak Indonesia Anak Gesit" yang dipelopori Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Maluku, anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan diberikan kesempatan untuk mengekspresikan kegembiraan mereka dalam bentuk tarian tradisional Maluku diantaranya Katreji dan orlapei.

Anak-anak juga tampil di panggung untuk melakoni beberapa permainan tradisional rakyat Maluku yang sudah sangat jarang dilakukan saat ini diantaranya "leng kali leng", pata-pata (tembak-tembakan dengan sepotong bambu yang diberi amunisi berupa kertas yang dibasahi).

Belasan siswa gabungan SD dan SMP juga tampil menunjukkan kebolehan mereka meniup suling bambu dan mengiringi sejumlah lagu-lagu daerah maupun nasional.
 
Suasana perayaan Hari Anak Nasional bersama 500 anak di provinsi Maluku, di Ambon, Selasa (7/8) (Jimmy Ayal)

Penampilan spontan dan memukau ratusan anak Maluku tersebut langsung mendapat apresiasi dan tepuk tangan meriah Wagub Zeth bersama sejumlah kepala dinas dan pimpinan perwakilan instani vertikal maupun swata yang hadir.

"Saya senang dan bangga dapat menyaksikan kegembiraan serta talenta yang ditampilkan anak-anak di Maluku, sekaligus bergembira bersama mereka merayakan HAN 2018. Saya yakin ke depan mereka akan menjadi orang yang berguna bagi daerah serta bangsa dan negara," ujarnya.

Kendati durasi acara yang tergolong singkat, namun Wagub menyatakan sangat terkesan dengan penampilan ratusan anak dalam melakoni berbagai tarian, permainan rakyat hingga kemampuan memainkan alat musik secara bersama-sama.

Dia juga menginginkan, anak-anak Maluku tidak boleh kalah dengan provinsi lain, mengingat sejarah mencatat bahwa Maluku merupakan salah satu dari delapan provinsi pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta melahirkan sederet pejuang dan tokoh nasional.

"Karena itu saya mengimbau anak-anak Maluku harus rajin dan giat belajar. Moto `tiada hari tanpa membaca dan belajar` harus diwujudkan, sehingga menjadi generasi penerus masa depan bangsa berkualitas, cerdas dan sehat," katanya.

Anak-anak juga diimbau untuk menjauhkan diri dari pergaulan bebas tanpa batas, pengaruh kemajuan teknologi dan informasi serta penggunaan narkotika dan obat terlarang yang berdampak merusak moralitas, kepribadian dan masa depan.

Kepala Dinas P3A Maluku, Magie Samson mengatakan, peringatan HAN 2018 bertujuan menumbuhkan kepedulian, kesadaran pola aktif individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan berkualitas untuk anak.

Selain itu, memberikan informasi kepada seluruh anak dan keluarga dalam membangun karakter yang sejalan dengan kebijakan kabupaten/kota hingga kecamatan tentang daerah layak anak, terutama dalam hal perlindungan dan memastikan anak Indonesia bersukacita, gesit dan empati.merespon perubahan ilmu oengetahuan, kebudyaaan, kesenian yang semakin pesat.

Begitu pun semua anak Indonesia sehat jasamanai dan rohani serta memperoleh pelayanan publik agar mampu secara optimal dalam mengembangkan bakat anak.

Dia menambahkan, berbagai kegiatan telah dilakukan menjelang puncak peringatan HAN diantaranya kampanye hari anak, pembagian brosur, nonton bareng, pertemuan forum anak nasional yang diikuti perwakilan forum anak kabupaten/kota di Surabaya, mengikuti puncak HAN di Kebun Raya Bogor serta pemberian tablet penambah darah kepada remaja perempuan oleh Dinkes Maluku.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018